Membeli barang di grosir boleh jadi lebih murah daripada membeli di toko-toko semisal mini market. Biasanya, yang membeli di grosir adalah para pedagang atau pengecer. Agen grosir yang familiar di masyarakat umumnya yang menjual barang-barang kelontong untuk keperluan ritel (harian).
Tetapi, seiring tuntunan zaman, banyak perusahaan tertentu yang sengaja membuat grosir dengan konsep one stop shopping seperti yang digagas Depo bangunan rumah. Anda berbelanja dan memilih sendiri bahan-bahan bangunan untuk rumah lalu barang diantar ke rumah dan siap dipasang. Misalnya, Anda memesan closed duduk, wastafel, atau item-item yang lain. Depo bangunan bisa mencarikan “tukang” sekalian untuk memasang barang yang Anda pesan.
Lalu, bagaimana kalau Anda sendiri yang tiba-tiba berniat menggeluti bisnis agen grosir. Jawabannya terserah Anda, apa yang mau Anda jual. Apakah barang-barang yang mudah rusak seperti makanan ataukah barang-barang yang tidak gampang rusak (kusam) alias awet seperti kebutuhan rumah tangga.
Apabila Anda memutuskan mendirikan agen grosir. Anda harus tahu, apakah Anda seorang pemain kecil, sedang, besar. Hal ini penting sekali untuk penyerapan modal dan perputaran uang dan barang yang nantinya Anda kelola. Agen grosir identik dengan harga murah, produk tersedia lengkap, layanan cepat.
Jadi, konsumen akan mudah kecewa kalau tiba-tiba barang yang ia pesan atau yang akan ia beli tidak tersedia di grosir Anda. Reputasi agen grosir yang Anda kelola bisa turun.
Kisi-Kisi Menjadi Agen Grosir
Lakukan riset pasar terlebih dahulu. Ke mana Anda akan membeli barang. Tanyakan kepada penanggung jawab supplier(penyedia) barang ke grosir. Apakah barang yang tidak laku bisa ditukar.Bagaimana sistem pembayarannya apakah tunai, kredit atau giro bank.Rencanakan dengan matang, tempat (lokasi), dan akses pembeli (customer).Pembeli sangat sensitif soal harga. Anda sebagai pemilik sekaligus pengelola agen grosir harus mengetahui harga barang di grosir-grosir kompetitor yang menjual barang sejenis. Sebab, pembeli akan terus membanding-bandingkan harga.Khusus untuk barang kebutuhan sehari-hari. Grosir kadang harus siap “diutangi” oleh pelanggan. Bagaimana agen grosir menyikapi konsumen yang ingin berutang, karena konsumen terkadang juga pedagang dan pembeli aktif di grosir. Terkadang, perbedaan harga terdapat pada jenis barang tertentu. Tidak untuk barang lainnya. Jadi, kalau konsumen mendapatkan harga barang pada satu item naik, ia akan mudah menyimpulkan barang yang lain pun naik. Padahal belum tentu. Tetapi, celakanya sistem ekonomi di Indonesia sering tidak berpihak kepada rakyat. Misalnya, harga cabai melambung, maka harga-harga yang lain pun otomatis akan naik. Agen grosir yang sering kita temukan terkadang tempatnya jorok, acak-acakan, banyak debu. Buatlah grosir yang bersih dengan layanan terpadu.Idealnya, agen grosir zaman sekarang online 24 Jam, keliling, dan one stop shopping. Keliling dalam arti kata menyiapkan personel khusus yang melayani pesan antar jemput. Sedangkan untuk online 24 jam, tentulah harus berbasis web yang dalam hal ini perlu keterampilan khusus. Anda bisa belajar menjual secara online di www.asianbrain.com.
Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali