Pentingnya Melaksanakan Ibadah Kurban

Kurban adalah hukumnya sunah muakkad yang termasuk kifayah. Jadi apabila telah dilaksanakan oleh seseorang dari penghuni rumah, maka cukuplah dari penghuni rumah tersebut dan kurban itu tidak wajib kecuali ada nazar. Akan tetapi menurut sebagian ulama, misalnya Abu Hanifah, mengatakan bahwa kurban adalah wajib khususnya bagi yang mampu,.

Tetapi dengan demikian Kurban merupakan ibadah yang biasa dilakukan kaum Muslimin bertepatan dengan ibadah haji. Ibadah kurban sendiri mempunyai nilai sejarah yang sangat mengagumkan, yaitu sebuah ketaatan antara anak, orangtua dan tuhannya ( Allah SWT ).

Dalam rangka untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat muslim tentang bagaimana pentingnya dan pahalanya ibadah kurban sebagai pejuangan dengan harta dalam melaksanakan syariat Islam sebagai salah satu bentuk pengabdian kita kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda :

“ Perbesarlah kurbanmu, sesungguhnya kurban-kurban itu nantinya menjadi kendaraanmu diatas Shiratul Mustaqim “.

Kalau kita pernah berkurban nilainya belum seberapa karena hampir rata-rata kurban yang dilakukan orang-orang sekarang ini masih sangat kurang dibandingkan nikmat yang diperolehnya di bumi Allah ini. Kurban yang diterima oleh Allah SWT, bukan karena banyaknya yang kita keluarkan melainkan yang paling esensi dari kurban itu adalah kesungguhan dan niatnya. Artinya, dengan melakukan kurban diniatkan hanya untuk keridhaan dari Allah SWT, karena Allah SWT sendiri tidah membutuhkan daging hewan kurban. Allah SWT itu Maha Kaya, tetapi pengorbanan hamba-Nya itulah yang Allah lihat sebagai manusia yang bertaqwa.

Kita lihat sejenak di lingkungan sekitar yang ada adalah pembangunan, padahal katanya kita ini lagi terpuruk dalam perekonomian. Malah banyak orang-orang menjadi korban. Ini barangkali suatu keajaiban atau barangkali secara kebetulan saja.  Tanpa menutup adanya suatu kemungkinan kita boleh menerima ataupun tidak, tetapi yang jelas masalah itu sering terjadi di sekitar kita. Mungkin itu disebabkan karena kurangnya kesadaran ummat islam itu sendiri, untuk menggali informasi / mencari ilmu dalam melaksanakan Ibadah syariah ini.

Keharusan berkurban dalam agama Islam lebih ditekankan kepada kaum hartawan, karena mereka lebih mampu dalam masalah finansial dibanding kaum fuqara, masakin dan dhu’afa. Dengan membiasakan dan melatih diri berkurban, maka kita akan semakin dekat kepada Allah SWT. Karena selain zakat, sedekah dan infak, kurban juga termasuk ibadah sosial yang bisa menghubungkan jembatan persaudaraan ummat Islam.

Anjuran berkurban telah dicantumkan oleh Nabiyallah Ibrahim As, yang sering sekali disebut-sebut dalam sejarah Islam sebagi pengorbanan agung. Nabi Ibrahim sebagai seorang ayah mendapat perintah dari tuhannya agar menyembelih putra kesayangannya yaitu Ismail As, yang baru berusia tujuh tahun.

Memang menurut akal pikiran manusia, perintah semacam itu tidak layak dilakukan oleh seorang Nabi. Namun karena benar-benar wahyu dari Allah SWT, jangankan harta benda ,nyawa pun rela dikorbankan hanya karena pembuktian ketaatan terhadap Allah SWT. Pernyataan sepeerti inilah yang pernah diucapkan Nabi Ibrahim As. Sebelum beliau dikarunia seorang anak oleh Allah SWT, maka tidak heran lagi kalau pada akhirnya Allah meminta agar beliau mau membuktikan nazarnya itu dengan jalan yang harus menyembelih putranya Ismail As.

Allah ingin melihat dan menguji Nabi-Nya sampai dimana kadar ketaatan dan kesabaran yang telah mendarah daging di hati Nabi Ibrahim As. Tetapi berkat kesabarannya, sukseslah beliau menjalani ujian dari Allah yang menurut ukuran kita manusia biasa sangatlah berat. Nabi Ibrahim juga pernah mengalami ujian yang sangat berat ketika pada jaman kerajaan Namrudz, beliau dibakar hidup-hidup dalam kobaran api yang membara. Sungguh keberhasilan Nabi Ibrahim ini juga digambarkan dalam Al-Quran pada surat As-Shaffat ayat 105 yang berbunyi :

Artinya : “ Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikian Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Yang dimaksud dengan kata-kata mebenarkan mimpi di atas ialah mempercayai mimpi itu benar dari Allah SWT, dan wajib untuk dilaksanakannya setelah nyata kesabaran dan ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail As. Maka Allah mengganti penyembelihan Ismail, dan untuk meneruskan kurban Allah menggantinya dengan sembelihan seekor kambing.

Peristiwa ini pada akhirnya menjadi dasar disyariatkannya kurban yang dilakukan pada hari raya idul Adha atau hari raya Haji. Kemudian membagi-bagikan daging kurban kepada fakir miskin. Rasulullah bersabda : “Siapa yang mempunyai kemampuan untuk berkurban dan ia tidak melakukannya maka ia mati dalam keadaan yahudi ataupun dalam keadaan Nasrani. “

Dengan demikian, syariat berkurban itu hendaklah terus disosialisasikan oleh ulama, organisasi, lembaga DKM dan lain-lain, agar kesadaran berkurban masyarakat khususnya muslim semakin meningkat. Tentunya dengan pemahaman yang benar bahwa berkurban itu betul-betul dengan niat yang suci karena Allah SWT. Dengan demikian setidaknya telah menteladani jejak Nabiyallah Ibrahim As dan Ismail As.

Dengan berkurban, jadikan momentum untuk merajut persatuan dan kesatuan ummat  Islam seutuhnya, selain membentuk pribadi yang sosiawan sekaligus membersihkan diri dari rasa kikir dan bakhil. Itulah sebenarnya esensi yang mendasari ibadah kurban. Seperti halnya zakat, sedekah, infaq dan ibadah-ibadah sosial lainnya, dilihat dari nilai ibadah yang pertama dan paling utama saran untuk memerangi kefakiran, kemiskinan dan kedhuafaan, sebab kefakiran seringkali membawa manusia ke dalam kekafiran. Mereka membutuhkan saluran dan uluran tangan sesama muslim dalam upaya mempebaiki kehidupan ekonominya sehingga mereka dapat meningkatkan taraf hidupnya dan melepaskan diri dari belenggu kemiskinan.

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian“ (QS. Ad-Dzariat : 19 ).

Salah seorang sahabat mengatakan “ hampir saja kefakiran itu membawa kekafiran “. Bahkan lebih dari itu dalam usaha menumpas kefakiran  Umar Bin Khattab berkata “ seandainya kefakiran itu seorang laki-laki niscaya aku telah membunuhnya.”  

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan kurban supaya kurban itu menjadi benar dan sah. Sah berkurban domba yang masih muda yaitu domba yang berumur satu tahun masuk dua tahun, kambing yang sudah gugur dua giginya yaitu kambing yang sempurna umur dua tahun masuk tiga tahun, unta yang sudah gugur dua giginya yaitu unta yang sudah berumur lima tahun, dan sapi / kerbau yang sudah gugur dua giginya yaitu yang sudah sempurna umur dua tahun masuk ke tiga tahun.

Seekor unta cukup untuk berkurban tujuh orang yang berserikat dalam kurban unta itu. Seekor sapi, kerbau juga sama untuk tujuh orang kecuali kambing dan domba itu hanya untuk satu orang saja.

Ada beberapa macam hewan yang tidak sah untuk kurban :

Hewan yang matanya juling, yang jelas kejulingannyaHewan yang pincang  yang jelas kepincangannya sekalipun kepincangannya terjadi sewaktu pembaringannya sewaktu mau disembelih sewaktu meronta-rontaHewan yang sakit yang jelas sakitnyaHewan yang sangat kurus kering yaitu hewan yang sudah tidak mempunyai sum-sum lagi.

Betapa pentingnya ibadah yang bersifat individu ini yang mempunyai dampak sosial kemasyarakatan yang sangat luas melalui jalur agama, dan semoga kesadaran berkurban ini tertanam dan tumbuh, khususnya pada ummat Muslim.


View the original article here

Sejarah, Hukum, Jenis, dan Manfaat Zakat

 

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan sembahyang dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati. “ (Qs. Al-Baqarah : 277)


Zakat artinya ”bersih”, “tumbuh”. Menurut istilah, zakat adalah membersihkan harta yang dimiliki yang sudah mencapai syarat tertentu yang akan diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya.


Ada delapan golongan yang disebut sebagai orang-orang yang berhak menerima zakat, yaitu fakir, miskin, amilin, mualaf, memerdekakan budak, gharimin, jihad fi sabilillah, dan ibnu sabil.


View the original article here

Tafsir Kisah Adam: Bukti Kebesaran Allah

 

Salah satu tanda kebesaran Allah adalah peristiwa diturunkannya Adam ke dunia. Dalam Al-Quran, Kisah Adam dan Hawa dalam Alquran tersebar dalam enam surat, Qs. Al-Baqarah: ayat 30-38, Qs. Al-A’raaf: ayat 11-25, Qs. Al-Hijr: ayat 28-44, Qs. Al-Israa’: ayat 61-65, Qs. Thaahaa: ayat 115-123, dan Qs. Shaad: ayat 71-85.


Tujuan penyebaran kisah Adam dan Hawa ini (tidak dalam satu surat utuh) adalah ajakan bagi muslim untuk membaca kisah-kisah tersebut secara lebih terperinci dan menyeluruh. Misalnya, kisah peniupan Ruh Allah ke dalam Adam pada Qs. 15: 29 adalah penjelasan penting tentang alasan sesungguhnya mengapa malaikat diminta Allah untuk bersujud pada Adam.


Kisah Adam dan Hawa dimulai dari penciptaan Adam oleh Allah. Penciptaan ini dikritik oleh malaikat dengan berkata, “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” (Qs. 2: 30).


Sejak awal, Adam sudah diciptakan sebagai sosok ambigu. Bahkan, malaikat yang tercipta dari cahaya meragukan kedudukan Adam. Bagaimana mungkin Adam yang tercitra hanya tercipta dari tanah, bisa mengalahkan mereka?


Malaikat dan Iblis saat itu lupa bahwa Allah telah meniupkan ruh-Nya kepada Adam, seperti yang difirmankan Allah dalam Qs. 15 :29, “Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”.


Untuk menyadarkan malaikat tentang kedudukan khusus Adam, Allah meminta malaikat menyebut nama-nama benda dengan perintah tegas, “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar mahkluk (entitas) yang benar!” (Qs. 2: 31).


Malaikat tentu saja tidak mengetahui nama-nama benda tersebut. Mereka berkata, “Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (Qs. 2: 32).


Setelah Allah menunjukkan ketidakmampuan malaikat, giliran Adam tampil. Tanpa perlu berkata melecehkan seperti yang dilakukan malaikat kepadanya (meragukan Adam menjadi khalifah bumi), Adam menyebutkan nama-nama benda yang tidak diketahui malaikat. Di sinilah para malaikat tertunduk malu mengakui kesalahan mereka meremehkan Adam.


Melihat hal tersebut, Allah berfirman, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?” (Qs. 2 :33).


Mengetahui bahwa Adam memang memiliki kualitas yang lebih tinggi, malaikat tidak bisa berbuat apa-apa. Oleh karena itu, ketika datang perintah Allah agar mereka bersujud kepada Adam (asjudu li adam), hampir semua malaikat bersujud, kecuali iblis seperti yang dicantumkan dalam Qs. 2: 34, “maka sujudlah mereka kecuali Iblis. ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan kafir.”.


Beberapa tafsir menyebutkan bahwa iblis adalah malaikat yang bernama Azazil. Ketakaburan Azazil yang tidak mau bersujud kepada Adam inilah yang membuatnya terlempar dari kualitas para malaikat yang selalu patuh kepada Allah. Dengan pembangkangan ini, Azazil diganti namanya sebagai Iblis, makhluk yang merasa bisa berdiri sendiri terlepas dari kepatuhan terhadap perintah Allah.


Apa hikmah yang didapat dari kisah ini? Manusia yang sok tahu dan mudah membenci artinya memiliki iblis di hatinya. Hal inilah yang perlu diwaspadai karena jika hati sudah menjadi iblis, tidak akan ada hal baik di dunia ini yang akan dianggap baik. Semuanya akan terlihat salah. Betapa Al-Quran menggunakan tamsilan iblis ini untuk menggambarkan kelemahan utama manusia.


View the original article here

Makna dan Dampak Syahadat

Syahadat adalah rukun pertama dari lima rukun Islam seperti shalat, zakat, puasa dan ibadah haji. Namun yang perlu kita ketahui dan pahami adalah bahwa pada dasarnya kelima rukun Islam tersebut merupakan dasar praktis dan teoritis dari realitas Islam dan syahadatain menjadi dasar utama bagi semua rukun Islam tersebut.

Jika seseorang tidak mengakui bahwa tidak ada tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan Nabi Muhammad adalah Rasul-Nya maka orang tersebut tidak dianggap sebagai seorang muslim sebab kedudukan kalimat syahadatain merupakan rukun pertama. Dari satu sisi, ia merupakan dasar dari rukun-rukun Islam lainnya, dan disisi lain ia merupakan dasar totalitas Islam.

Kata “Asyhadu” mempunyai arti “ saya bersaksi “ kata ini merupaka suatu bentuk persaksian (syahadat) seorang muslim yang harus mewujudkan dalam kehidupannya sehari-hari secara bahasa syahadat  mempunyai arti pernyataan, janji dan sumpah. Kata syahadat dalam tata bahasa Arab merupakan bentuk fi’il mudhari (bentuk sekarang dan masa yang akan datang), maka pernyataan, janji dan sumpah seseorang yang telah bersyahadat tidak hanya berlaku pada saat diucapkan saja, tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ia berlaku mengikat sepanjang hayat, setiap detiknya menuntut pembuktian dari syahadat orang tersebut, dengan melihat arti secara bahasa saja , kita sudah dapat merasakan betapa beratnya bobot pernyataan” Asyhadu’ yang diucapkan seseorang karena ia bukan hanya sekedar pernyataan, janji dan sumpah saja melainkan ketiganya sekaligus.

Syahadat sebagai pernyataan

Hal ini bukan hanya sekedar pernyataan “ya dan tidak” saja yang menjadi masalah, tetapi konsekuensi di belakang Ya atau Tidak hanyalah yang harus diperhitungkan karena harus ditanggung oleh orang yang membuat pernyataan. Ketika seseorang mengucapkan syahadat pada hakikatnya ia seorang mengumumkan atau memproklamirkan dirinya sebagai pribadi yang terbebas dari semua ikatan kecuali ikatan dengan Allah SWT. Segala atribut dan identitas yang ia sandang kini mesti mencerminkan arti dari proklamasi yang telah ia kumandangkan. (QS.  Ali Imran ayat : 64 )

Syahadat sebagai Janji

Hal ini mempunyai keterikatan dengan orang yang mengucapkannya  “ seseorang yang bersyahadat sebenarnya ia telah berjani, janji yang berlaku semenjak ruhnya masuk kedalam jasadnya masing-masing ketika masih dalam rahim ibunya, hingga hari kiamat kelak, sebagaimana Allah SWT. berfirman dalam Al-Quran surah Al-A’raf ayat 172.

Janji adalah hutang yang harus dibayar lunas tuntas tanpa bekas, karena kehidupan seorang muslim sepenuhnya berada dalam aturan Allah SWT. Sebagai realisasi untuk membayar janjinya, janji untuk menjadikan Allah sebagai Rob dengan segala hak-Nya. Hak untuk ditaatti dipatuhi, dicintai dan diperhatikan setiap kehendak dan kemauannya.

Syahadat sebagai sumpah

Sebagaimana sifat sumpah yang tidak diucapkan setiap saat hanya digunakan dalam keadaan darurat atau pada situasi tertentu yang diperlukan. Sehingga harga sumpah itu mahal dan tidak diobral. Sumpah biasanya digunakan untuk mengukuhkan atau membangun rasa percaya, adakalanya ia hendak dikukuhkan atau hendak dibangun adalah kepercayaan dari pihak lain atau adakalanya kepercayaan dari diri sendiri. Sumpah lebih berat dari sekedar pernyatan dan janji. Karena disamping konsekuensi yang akan dihadapi disadari sepenuhnya, orang bersangkutan telah memilih sendiri konsekuensi tertentu yang konkrit sehingga tidak dapat lagi menghindar.

Secara istilah (terminology,  Asyahadu berarti penyataan, janji dan sumpah ummat yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan :

1.       Membenarkan di dalam hati.

2.       Dinyatakan secara lisan

3.       Dibuktikan dengan perbuatan

Makna Syahadat yang Pertama

Dengan membaca Laillahaillallah, berarti kita mengakui Allah satu-satunya Rabb, Ilah dan Malik

Allah Sebagai Rabb

Kita mengakui bahwa Allahlah satu-satunya yang mempunyai kekuasan mencipta, mengatur dan memelihara serta menguasai kita dan seluruh alam semesta beserta isinya, sebagaimana terdapat dalam Al-Quran Surat Al an’am ayat 100-102. “Ilah yang memberikan rizki kepada seluruh makhluknya di muka bumi, mengidupkan dan mematikan, menurunkan penyakit dan menyembukannya.

Allah Sebagai Ilah

Mengakui Allah sebagai satu-satunya Ilah artinya tiada tuhan yang sesungguhnya kecuali dia tiada yang kita ibadahi, kita cintai, kita agungkan, kita rindukan kecuali Allah hanya ridhonya yang kita harapkan. Hanyalah Allah tujuan hidup dan mati kita. Ialah yang selalu kita harapkan perjumpaan dengannya.

Allah sebagai Malik

Mengakui Allah sebagi satu-satunya Malik, berarti kita mengakui bahwa hanya Allah yang berhak membuat aturan dan undang-undang. Hanya Allah yang patut ditaati dan ditakuti. Tidak ada yang berhak berkuasa dan memerintah kecuali atas ijin-Nya kekuasanya meliputi seluruh aspek kehidupan kita . tidak ada satu jengkal tanah pun di bumi ini yang luput dari kekuasaan-Nya.

Makna Syahadat yang Kedua

Setetelah Laillahaillallah, kita mengucap muhamadurrasulullah, yang berarti kita menerima Nabi Muhammad SAW, sebagai Rasul yang menyampaikan risalah kepada kita. Setelah kita mengakui Allah sebagai tuhan yang berwenang atas kita, maka kita perlu tahu apa saja yang diperintahkannya. Pekerjaan-pekerjaan yang membuat senang kepada kita, dan perbuatan-perbuatan apa saja yang harus kita jauihi agar tidak mendapat murka-Nya.

 Aturan hidup mana yang harus kita ikuti untuk memperoleh nikmatnya, dan hukum mana yang tidak boleh langgar, yang apabila kita langgar akan mendapat hukunnya? Allah telah menunjuk Muhammad SAW sebagai utusannya untuk menerangkan masalah-masalah ini dan mengirimkan kitabnya dengan perantaraanya.

Rasulullah hidup menurut aturan yang sesuai dengan perintahnya, dan dengan demikian menjadi tauladan bagi semua orang muslim dalam mengatur hidup mereka. Jadi ketika membaca Muhammad Rasulullah berarti pada saat itu kita telah menyatakan kesediaan kita untuk mengikuti aturan dan pola hidup yang dicontohkannya dan menolak aturan pola hidup yang bertentangan dengannya.

Adalah bertentangan apabila di satu pihak ada seseoang yang mngaku muslim tetapi di lain pihak ia membenci sunah Rasul. Bila kita tahu makan Lailahaillallah muhammadarrasulullah, dan menyatakan iman kepadanya serta memahami maksudnya, maka dalam setiap keadaan, langkah, hati, pikiran kita selalu tertuju dalam rangka pengabdian kepada Allah dan bimbingan Rasulullah.

Dampak Syahadatain

Persaksian Lailahaillallah Muhammadarrasulullah jika dipahami secara benar akan memberikan dampak positif bagi setiap muslim, yang antara lain dapat diukur dari dua sikap yang lahir darinya, yakni cinta (mahabbah) dan ridha. Seorang muslim harus memberikan cintanya yang tertinggi kepada Allah ta’ala, kemudian kepada Rasulullah SAW dan jihad di jalan Allah, sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Ataubah ayat 24 .

“Mencintai perniagaan, rumah tempat tinggal tidak dilarang, tetapi harus proporsional yakni pada cinta yang kedua. Dilarang mencintai hal-hal duniawi melebihi kecintaan kepada Allah Rasul dan Jihad. Atau bahkan sejajar dengan kecintaannya kepada Allah, dalam hal ini Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 165.

“ Disamping itu setiap muslim harus ridha dengan segala keputusan dan aturan Allah dan Rasulnya. Ridha lahir Batin tanpa ada rasa sedikitpun tidak puas dalam dirinya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat An-nisa ayat 65.

Setiap muslim hendaknya ridha Allah sebagai Rabbnya, Islam agamanya dan Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul yang diikutinya. Sebagai dampak dari syahadatain adalah hal pokok yang ada dalam diri manusia yakni hati, akal, dan jasad akan mendapatkan sibghah Allah hingga utuh sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 138.

Jika seluruh diri muslim telah tercelup dalam Sibgah Allah itu, maka akan muncul pribadi muslim yang kaffah karena ketika unsur pokok ( potensi) yang ada dalam dirinya telah teraplikasi sebagai wujud pemahaman syahadatain yang merupakan celupan Allah SWT.


View the original article here

Keutamaan Surat Yasin

 

Membaca ayat-ayat suci yang terdapat dalam Al-Qur’an, lalu meresapi dan mengerti makna yang terkandung di setiap ayatnya adalah satu dari sekian banyak cara manusia dalam mendekatkan diri pada Allah swt. Allah swt sudah menuliskan segala “rahasia” dan aturan-aturan dalam kehidupan untuk manusia dalam setiap ayat yang Dia turunkan. Tidak terkecuali, ayat-ayat yang terdapat dalam surat Yasin.


Secara hakikat, surat Yasin tidak berbeda dengan surat-surat lain yang terdapat dalam Al-Qur’an. Surat Yasin dan surat-surat lain dalam Al-Qur’an sama-sama memiliki kekuatan serta keutamaan tersendiri. Keutamaan surat Yasin berbeda dengan keutamaan surat-surat lain.


Jika tubuh manusia mengenal jantung sebagai organ pemompa darah ke seluruh tubuh dan boleh dikategorikan penting, begitulah “posisi” surat Yasin dalam Al-Qur’an. Surat Yasin adalah ruh dari Al-Qur’an. Surat Yasin ibarat intisari dalam Al-Qur’an.


Dalam beberapa hadist dan riwayat sahabat nabi, keutamaan yang dimiliki oleh surat Yasin sudah banyak dijelaskan. Keutamaan yang dimiliki surat Yasin berhubungan dengan kehidupan manusia yang masih hidup dan manusia yang sudah meninggal. Keajaiban surat Yasin memang luar biasa. Keutamaannya tidak terputus hanya karena kematian.


Imam ar Rozi dalam At Tafsirul Kabir bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda dan memerintahkan untuk membaca surat Yasin kepada manusia yang telah dekat dengan kematiannya. Membacakan surat Yasin pada manusia yang tengah menghadapi sakaratul maut akan memberikan manusia itu kekuatan.


Keadaan manusia yang tengah menghadapi sakaratul maut tentu saja berbeda dengan keadaan manusia sehat dan jauh dengan kematian. Lidah dan hati manusia tersebut sangatlah lemah. Membacakan surat Yasin dapat menguatkan kembali hatinya serta menyandarkan kejujurannya pada yang pokok, yaitu amal dan fungsi hatinya.


Sabda itulah yang mendasari mengapa ketika ada manusia yang tengah menghadapi sakaratul maut, banyak yang membacakan surat Yasin di sekelilingnya. Tujuannya hanya satu, menguatkan dan mempermudah jalannya menuju alam kubur.


Ibnu Katsir juga bersabda serupa. Ibnu Katsir mengatakan bahwa ketika surat Yasin dibacakan pada orang yang tengah menghadapi kematiannya, Allah akan menurunkan rahmat, keberkahan, serta kemudahan lepasnya roh dari raga. Bagi yang membacakannya dan tengah ada dalam keadaan sulit, Allah akan memudahkan segala urusannya.


Imam Ahmad dalam Tafsir Al-Qur’anil Azhim Juz VI hal 562 juga menyatakan hal yang sama. Imam Ahmad mengatakan bahwa apabila dibacakan -surat Yasin- terhadap orang yang menjelang kematian, akan diringankan bebannya.


Allah swt, menurunkan surat Yasin sebagai roh dari Al-Qur’an. Keutamaanya juga bukan hanya bagi mereka yang akan menghadap-Nya. Dia menjanjikan beberapa keutamaan bagi makhluknya yang masih hidup. Sabda Rasulullah SAW dalam riwayat Sayyiduna Jund ibn Abdullah radiyAllahu ‘anhu berbunyi: “Barangsiapa membaca surat Yasin pada malam hari dengan niat mencari rida Allah, maka dosa-dosanya akan diampuni.”


Sayyiduna ibn Abbaas radiyAllahu ‘anhu juga mengatakan bahwa siapa saja (manusia) yang menyempatkan diri membaca surat Yasin di pagi hari, segala pekerjaannya akan dimudahkan. Bagi siapa saja yang membaca surat Yasin di penghujung hari, tugas-tugas serta pekerjaan di keesokan harinya juga akan dimudahkan.


Rasullullah SAW kembali bersabda tentang keutamaan surat Yasin. Kali ini, sabdanya diriwayatkan oleh Abu Ya’la dari Abu Hurairoh: “Siapa saja yang membaca surat Yasin pada suatu malam, maka ketika ia bangun dipagi hari, ia sudah dalam keadaan terampuni dosa.”


Surat Yasin adalah surat ke-36 dalam Al-Qur’an. Surat Yasin memiliki 83 ayat di dalamnya. Surat Yasin termasuk dalam surat Makiyyah. Surat Makkiyah yaitu istilah yang diberikan pada ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah. Ayat-ayat tersebut diturunkan sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Ringkasan Tentang Kisah Nabi Muhammad saw

 

Artikel ini berisi tentang kisah Nabi Muhammad saw yang diutus Allah swt untuk menyempurnakan akhlak manusia dan mengeluarkan mereka (manusia) dari zaman Jahiliyah atau zaman kegelapan atau zaman kebodohan. Disebut zaman Jahiliyah karena saat itu manusia hidup dalam kungkungan kebodohan dan masih menyembah berhala sebagai Tuhannya.


Kelahiran Muhammad saw


Muhammad terlahir dari pasangan suami istri Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Beliau dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal Tahun Gajah. Disebut Tahun Gajah karena saat itu bertepatan dengan serangan tentara Abrahah yang ingin menghancurkan Ka’bah dengan kendaraan gajah, sekitar 570 Masehi. Namun, tentara itu dihancurkan oleh Allah Swt. dengan cara mengirimkan ribuan, bahkan jutaan, burung Ababil.


Wanita yang Menyusui Muhammad Kecil


Wanita-wanita yang pernah menyusi Nabi Muhammad semasa kecil, di antaranya ibunya sendiri, yakni Aminah binti Wahab, Tsuwaibah Al Aslamiyah, Ummu Aiman, dan Khaulah binti Al Mundzir. Banyaknya wanita yang menyusui Muhammad kecil disebabkan sang ibu tidak memiliki cukup banyak ASI untuk memenuhi keperluan sang bayi.


Pembedahan Dada Muhammad


Ketika Muhammad menginjak usia 3 tahun dalam asuhan Halimah As Sa’diyah, Muhammad didatangi oleh dua orang lelaki berpakaian serba putih. Mereka membedah dada Muhammad, lalu mengeluarkan hatinya dan membersihkannya dari segala kejahatan dan perbuatan buruk. Kemudian, hatinya dipenuhi dengan beragam hikmah dan ilmu.


Kehidupan Nabi Muhammad saw Secara Singkat


Berikut adalah riwayat singkat kehidupan Nabi Muhammad mulai beliau lahir sampai mendapatkan gelar kenabian dan kerasulannya.

Muhammad lahir dalam keadaan yatim. Beliau tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah karena ayahnya meninggal dunia ketika Muhammad masih dalam kandungan.Ketika masih kecil, Muhammad diasuh oleh seorang wanita saleha bernama Halimah as Sa’adah hingga usia 4 tahun.Usia 6 tahun, Muhammad menjadi seorang yatim piatu karena ditinggal mati oleh ibunya.Sepeninggal ibunya, Muhammad diasuh oleh kakeknya bernama Abdul Muthalib yang sangat mencintai dan menyayangi Muhammad.Usia 8 tahun, kakeknya meninggal dunia sehingga Muhammad diasuh oleh pamannya, yakni Abu Thalib.Pada usia 25 tahun, Muhammad menikahi seorang saudagar kaya -yang saat itu berusia 40 tahun- bernama Siti Khadijah.Pada Usia 40 tahun, Muhammad mendapatkan wahyu dari Allah sebagai tanda kenabian dan kerasulannya.

Karunia bagi Umat Manusia


Ketika Muhammad saw diutus oleh Allah Swt, manusia di alam ini sedang berada dalam zaman Jahiliyah. Mereka banyak melakukan pembunuhan, perampokan, permerkosaan, dan menyembah berhala. Sungguh kedatangan Muhammad merupakan karunia yang sangat besar bagi umat manusia. Beberapa ayat Al-Quran yang menceritakan tentang karunia dan anugerah terbesar bagi orang mukmin dengan diutusnya Muhammad, di antaranya sebagai berikut.


1. Surat Al- Imran Ayat 164


“Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang beriman ketika mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan jiwa merek, dan mengajarkan kepada meraka Al-Kitab serta Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum kedatangan nabi itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”


2. Surat Al-Anbiya Ayat 107


“Dan tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam.”


3. Surat At-Taubah Ayat 128


“Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari golongan kamu sendiri, berat terasa penderitaannya, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang yang beriman.


Itulah sedikit ringkasan kisah Nabi Muhammad saw yang tak lain dan tak bukan adalah nabi akhir zaman. Semoga bermanfaat!

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Kriteria Dalam Lowongan Rumah Zakat

 

Beberapa kriteria utama yang biasanya harus dipenuhi agar dapat diterima di lowongan rumah zakat antara lain muslim atau muslimah, memiliki pengetahuan tentang hukum dan hitungan zakat, bertanggung jawab, jujur, amanah serta berjiwa sosial.


Persyaratan ini wajib karena lembaga ini mengemban amanah dari masyarakat muslimin  yang mempercayakan zakatnya untuk dikelola secara baik dan benar untuk disalurkan kepada yang berhak menerimanya untuk pemberdayaan kesejahteraan kehidupan umat, yaitu kaum kurang mampu (dhuafa) dan kaum lainnya yang memenuhi kriteria penerima zakat.



Kriteria Yang Dibutuhkan

Muslim dan muslimah berkepribadian yang baik

Rumah zakat adalah lembaga yang memfokuskan dalam penanganan zakat, infaq dan sedekah. Lembaga ini mengemban amanah umat, berhubungan langsung dengan masyarakat banyak, milik kaum muslimin. Sudah sepantasnya yang duduk dalam lembaga ini adalah muslim dan muslimah serta berkepribadian yang baik.

Bertanggung jawab dan jujur

Bertanggung jawab dan jujur dalam bekerja sangat dibutuhkan dalam menjalankan pekerjaan ini. Hal ini diharapkan agar tidak akan terjadi penyelewengan dalam pendistribusikan zakat, supaya tercapai tujuannya yaitu memberikan kepada yang berhak.

Mempunyai pengetahuan tentang zakat

Penting sekali bagi seseorang yang ingin diterima di lowongan rumah zakat ini memiliki pengetahuan yang memadai tentang hukum zakat dan cara perhitungan zakat. Ilmu ini sangat dibutuhkan oleh para amil (petugas zakat) agar para muzaki (pembayar zakat) merasa tenteram bahwa hitungan (nisab) zakatnya telah benar dan sesuai syariat agama Islam.

Amanah

Kriteria amanah ini sangat penting, karena ini menyangkut uang dalam jumlah yang sangat besar yang dikumpulkan dari para muzaki (pembayar zakat) agar terhindar dari penyelewengan atau tindakan tidak terpuji yang dapat meruntuhkan kepercayaan kaum muslimin terhadap lembaga zakat tersebut.



Gaji Pengelola Rumah Zakat Menurut Para Ulama


Orang-orang yang bekerja dalam lembaga rumah zakat berhak mendapatkan gaji, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. At Taubah : 60 bahwa amil zakat yaitu orang-orang yang bekerja dalam pengelolaan zakat adalah termasuk salah seorang yang berhak mendapatkan zakat.


Pengelola zakat apabila ia fokus menangani zakat maka ia membutuhkan gaji untuk menunjang biaya hidupnya, seperti halnya para pekerja yang bekerja untuk menafkahi keluarganya agar dapat terpenuhi segala kebutuhannya.


Besarnya gaji yang harus diterima amil zakat pada rumah zakat ada berbagai pendapat di kalangan alim ulama.


Menurut pendapat madzhab maliki dan jumhur ulama adalah mereka berhak menerima gaji disesuaikan dengan pekerjaan atau jabatan yang diemban, diperkirakan dengan gaji tersebut mereka dapat hidup layak tergantung dari waktu juga tempat (daerah) masing-masing.


Mungkin jika dengan keadaan di Indonesia adalah sesuai dengan upah minimum propinsi (UMP), tetapi saat ini UMP yang diterima para karyawan masih banyak dikeluhkan karena kurang memenuhi standar.


Sedangkan jumhur ulama berpendapat gaji disesuaikan dengan standar kehidupan yang berlaku agar dapat tercapainya kesejahteraan pekerja, tentunya tanpa melanggar peraturan yang telah ditetapkan dalam Islam.


Pendapat Abu Hanifah adalah bahwa pemberian upah amil tersebut jangan sampai melebihi setengah dari dana yang terkumpul, sedangkan Imam Syafii berpendapat upah yang diambil boleh seperdelapan dari total dana yang terkumpul.


Untuk kehati-hatian ada ulama yang berpendapat hendaknya upah amil sepuluh persen saja dari total zakat yang terkumpul.


Dilihat dari kaca mata umum biarpun lembaga ini menangani zakat artinya hal menyangkut ibadah tetap saja kesejahteraan pengelolanya juga perlu dipikirkan, misalkan fasilitas kendaraan  agar dapat menunjang kemudahan dalam pekerjaanya.


View the original article here

Kumpulan Doa Sehari-hari bagi Anak

 


Seperti apa kumpulan doa sehari-hari bagi anak-anak itu? Lantas, apakah manfaat mengenalkan kumpulan doa sehari-hari pada anak? Sebelum menjawab secara langsung terkait pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tadi, simaklah asalan pentingnya kumpulan doa bagi anak berikut.


Anak ibarat kertas putih yang belum banyak tergores oleh tinta-tinta kehidupan. Jika ingin melihat dunia sebagai sebuah hal yang baik dan menyenangkan tanpa beban, jadilah seperti anak-anak. Mereka selalu identik dengan ketulusan, keluguan, dan kebaikan. Sifat-sifat baik yang dimiliki secara alami oleh anak-anak bahkan mampu meruntuhkan keangkuhan orang dewasa.


Anak-anak akan mudah menerima berbagai pengaruh yang ditemuinya. Maka dari itu, nilai-nilai kebaikan perlu diajarkan sejak dini. Salah satu ajaran kebaikan tersebut adalah landasan keagamaan. Hal paling sederhana yang bisa mendekatkan anak pada agamanya adalah dengan berdoa. Kumpulan doa anak pun bisa menjadi tuntunan bagi para orangtua untuk membimbing anaknya.


Kumpulan doa bagi anak identik dengan doa yang selalu dipanjatkan ketika berkegiatan sehari-hari. Mereka akan berdoa untuk hal-hal yang menurut kita sepele. Anak kecil cenderung akan beroda untuk kebaikannya dan orang-orang yang mereka sayangi. Mereka bahkan bisa berdoa untuk kakek tua renta yang melintas di hadapan mereka. Sebuah doa yang tulus pun terlontar dari bibir mungilnya.


Pada beberapa sekolah taman kanak-kanak yang berlandaskan ajaran agama Islam, menghafal beberapa kumpulan doa harian juga menjadi salah satu syarat yang wajib dipenuhi. Dapat menghafal kumpulan doa sehari-hari menandakan anak tersebut sudah dalam tahap mampu menerima informasi yang diberikan oleh kedua orangtuanya. Hal ini nantinya akan mempermudah proses belajar mengajar anak dengan gurunya.


Kumpulan doa yang biasa diakrabkan dengan anak sedari kecil adalah doa-doa ketika akan melakukan kegiatan sehari-hari seperti doa sebelum dan sesudah makan, sebelum tidur dan doa bangun tidur, doa sebelum belajar, doa sesudah belajar, doa ketika memakai baju, doa agar menjadi anak yang berilmu dan berguna.


Berikut ini adalah kumpulan doa sehari-hari bagi anak yang akan membantunya untuk lebih mengenal ajaran agama.


Kumpulan doa sehari-hari bagi anak yang akan dibahas pertama kali dalam artikel ini adalah doa sebelum dan sesudah makan. Mengajarkan anak berdoa melalui kumpulan doa sehari-hari bagi anak merupakan cara terbaik menanamkan pemahaman agama kepada anak. Mengajarkan anak untuk berdoa sebelum makan secara tidak langsung telah mengajarkan tata krama bagi anak.


Berdoa sebelum makan juga dapat menjauhkan anak dari nafsu makan berlebihan karena pengaruh setan. Berdoa sebelum makan adalah “aturan” pertama yang dapat diterapkan sebelum “aturan-aturan” lain.


Doa sebelum makan:


Allahuma baarik lana fiimaa razaqtana wa qinaa adzaa-bannaar.


Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau limpahkan kepada kami, peliharalah kami dari siksa neraka.”


Doa sesudah makan:


Alhamdulullahilladzi ath’amanaa wa saqaana wa ja’alanaa minal muslimiina.


Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami muslim.”


Kumpulan doa yang dibahas dalam artikel ini berikutnya adalah doa sebelum dan sesudah tidur. Percayakan anak Anda bahwa berdoa sebelum tidur dapat melilndunginya dari gangguan setan yang biasa menjadi hal menakutkan bagi mereka. Berdoa sebelum tidur juga dapat menghindarkan mereka dari mimpi buruk. Ceritakan manfaat berdoa sebelum tidur pada anak.


Doa sebelum tidur:


Bismika Allahumma ahyaa wabismikaa ammut.


Artinya: “Dengan nama-Mu Ya Allah hidupku dan dengan nama-Mu pula Ya Allah matiku.”


Doa sesudah tidur (bangun tidur):


Alhamdulillahilladzi ahyana ba’dama amatana wailaihi nusyur.


Artinya: “Segala puji bagi Allah yang menghidupkan aku kembali setelah mematikan aku dan kepada Allah akan bangkit.”


Kumpulan doa yang selanjutnya adalah doa sebelum dan sesudah belajar. Berdoa sebelum dan sesudah belajar juga penting. Dengan berdoa Allah akan memudahkan masuknya ilmu ke dalam ingatan anak-anak. Gangguan bersifat kemalasan pun akan berkurang. Prestasi di sekolah pun akan meningkat.


Doa sebelum belajar:


Rodlittu billahirobba wabil islaamidina wabimuhammadin nabiyyawwarasulla robbi zidnii ilmaa warzuqnii fahmaa.


Artinya: “ Aku ridho Allah sebagai Tuhanku dan agama Islam sebagai agamaku, dan Nabi Muhammad sebagai nabi dan utusan Allah. Ya Allah tambahkanlah aku ilmu, dan berikanlah aku karunia untuk memahaminya.”


Doa sesudah belajar:


Allahumma arinal haqqo haqqon warzuqnattibaa’ahu wa arinalbaathila baathulan warzuqnajtinaabahu.


Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kamu kebenaran sehingga kami dapat mengikutinya dan tunjukkanlah kepada kami kejelekkan sehingga kami dapat menjauhinya.”


Kumpulan doa yang akan dibahas berikutnya adalah doa ketika memakai baju. seperti apa doa memakai baju tersebut? berikut adalah doanya.


Allahumainni as aluka min khoirihi wa khoiri maa huwalahu wa a’uudzu bika min’syarrihii wa syarri maa huwalahu.


Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikan pakaian ini dan kebaikan sesuatu yang ada di pakaian ini, dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan pakaian ini dan dari kejahatan yang diakibatkan pakaian ini.”


Kumpulan doa yang berikutnya adalah doa menjadi anak yang berilmu. seperti apa doanya? berikut adalah doa agar manjadi anak yang berilmu dan berguna.


Allahummaj’alni wa auladi wa dzurriyati min ahlil khoiri wa la taj’alni wa iyyahummin ahlis su iwa ahlidh ghoiri warzuqni wa iyyahum ilman nafi’an wa rizqon wa si’aw wa khuluqon hasanan wattaufiqo lith tho’ati wa fahman nabiyyiin.


Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku, anak-anakku dan keluargaku termasuk dari golongan orang yang baik. Dan janganlah engkau jadikan aku serta mereka dalam golongan orang yang jahat dan orang yang membuat mudharat. Berilah rejeki kepadaku dan kepada mereka.”


Nah, itulah 5 kumpulan doa sehari-hari bagi anak yang sebisa mungkin harus dihafal atau dilakukan oleh anak. Ada pengalaman menarik ketika membicarakan kumpulan doa sehari-hari bagi anak. Ya, penulis suka teringat kejadian waktu kecil dulu.


Ibu penulis selalu bilang "kalo makan ga baca doa dulu, nanti setan ikut makan lho, de". Atau " kalo mau tidur, Ade berdoa dulu ya, biar mimpinya indah." Kata-kata sederhana yang membuat penulis tak pernah melupakan doa sebelum makan meski kini penulis bukan lagi anak-anak.


Sepertinya, agar anak merekam dengan baik mengapa mereka harus harus menghapal kumpulan doa sehari-hari, Anda sebagai orangtua harus bisa memilih alasan sederhana yang real dan bisa diterima oleh anak-anak, seperti yang pernah ibu penulis lakukan dahulu.


Tak hanya dengan cara menakuti anak saja supaya anak-anak bisa menghafal kumpulan doa. Membiasakan anak untuk membacanya setiap hari di waktu yang tepat akan jauh lebih efektif bagi si anak untuk menghafal kumpulan doa.


View the original article here

Materi Tarbiyah bagi Wanita Muslimah

Tarbiyah secara spesifik dapat diartikan sebagai upaya mendidik, memelihara, menjaga dan meningkatkan nilai-nilai keshalehan seseorang agar tetap berada pada lingkaran jamaah kaum Muslimin, tetap komitmen dengan pemhamaman dan pelaksanaan segala bentuk amal ibadah harian dan terpelihara dari hal-hal yang jauh dari keridhaan Allah swt.

Tarbiyah merupakan upaya penjagaan terhadap komitmen seseorang dalam melaksanakan ajaran agamanya melalui berbagai suplemen perangkat-perangkat dan materi tarbiyah. Semua perangkat itu dilaksanakan sebagai upaya peningkatan pemahaman seseorang terhadap Islam, mendukung proses tarbiyah serta membantu seseorang meningkatkan keshalehan diri. Upaya tarbiyah merupakan upaya terus menerus yang dilakukan seumur hidup, sebab manusia merupakan tempat lalai dan lupa.


Urgensi Tarbiyah

Apakah sebetulnya membuat tarbiyah itu menjadi penting dan urgen bagi manusia? Mengapa manusia membutuhkan penjagaan diri melalui materi tarbiyah dan perangkat-perangkatnya? Berikut beberapa alasan mengapa manusia membutuhkan tarbiyah;

Karena manusia diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang memiliki sifat lupa. Maka tarbiyah dalam hal ini berfungsi untuk mengingatkan dan menjaga manusia dari fitrah lupanyanya tersebut. Meskipun demikian, memang diakui bahwa tarbiyah tidak lantas menjamin seseorang akan masuk surga.

Tarbiyah bukanlah segala-galanya, namun segala-galanya tersebut dapat dicapai melalui tarbiyah. Tarbiyah merupakan cara dan sarana. Sedangkan orang-orang yang telah melalui tarbiyah masih banyak salah, bagaimana dengan mereka yang tidak mau tarbiyah?

Fitrah manusia membutuhkan hidup mengelompok. Manusia tak dapat hidup sendiri, oleh sebab itu seorang Muslim sangat perlu bergabung dengan sebuah jamaah kaum Muslimin yang diyakininya dapat membawa pada kebaikan diri baik di dunia maupun akhirat. Dan tarbiyah menawarkan jamaah Muslimin yang dapat menjaga seorang Muslim dari berbagai kebutuhan diri sebagai manusia yang membutuhkan kehidupan sosial (berjamaah).Karena manusia memiliki tabiat sifat yang lemah dan bodoh. Tarbiyah akan memberikan pencerahan terhadap kejahilan manusia dalam mengenal Tuhan dan agamanya. Melalui perantaraan ilmu, maka kehidupan seseorang akan menjadi terang dan bersinar. Tarbiyah mengajak seseorang untuk lebih banyak belajar dan mengkaji ilmu-ilmu yang akan bermanfaat bagi kehidupan seseorang baik di dunia maupun akhirat.


Tarbiyah bagi Muslimah

Muslimah merupakan salah satu unsur yang cukup penting dalam Islam. Seorang wanita Muslim memiliki peran di berbagai bidang terkait agamanya. Melalui materi tarbiyah yang diterima oleh seorang Muslimah tiap pekannnya, diharapkan bahwa Muslimah tersebut mampu tumbuh memberikan sumbangsih yang cukup besar terhadap perjuangan gerak dakwah Islam di muka bumi.

Berikut peran dan kiprah seorang Muslimah yang telah tertarbiyah dan rutin mendapat suntikan perangkat dan materi tarbiyah di tengah masyarakat, agama dan keluarga;

Melalui tarbiyah, seorang Muslimah dapat meningkatkan ilmu dan wawasannya. Tak hanya soal ilmu agama, namun juga berbagai keterampilan, skill, kepemimpinan dan sebagainya. Tarbiyah akan membuat seseorang yang semula bodoh akan menjadi pintar. Muslimah yang pintar tentu akan lebih berkontribusi dalam agama ketimbang Muslimah bodoh.Melalui tarbiyah, seorang Muslimah diharapkan mampu mendukung dakwah suami. Inilah kontribusi yang cukup penting bagi seorang Muslimah yang telah tertarbiyah. Ia akan mengerti dan memahami bagaimana beratnya beban dakwah yang dipikul suami sehingga ia pun akan ikut ambil peran terhadap perjuangan dakwah.

Ia akan memberi semangat dan motivasi yang besar terhadap suaminya untuk melakukan dakwah, tidak malah sebaliknya menghalang-halangi dakwah sang suami.

Melaluu tarbiyah, Muslimah akan sukses mendidik anak. Tarbiyah melahirkan pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai agama. Pemahaman tersebut akan berbuah pada kesabaran diri yang baik. Dengan modal kesabaran, seorang ibu akan sukses mendidik anaknya, ditambah lagi dengan berbagai pengetahuan penting yang ia peroleh melalui tarbiyah.Melalui tarbiyah, seorang Muslimah akan sukses eksis di tengah masyarakat. Modal pengetahuan dan berbagai skill yang dimiliki oleh Muslimah akan mengantarkan dirinya dibutuhkan oleh masyarakat.  

View the original article here

Terorisme Adalah Jihad?

 

Hasan al-Banna berkata, “Yang saya maksud dengan jihad adalah; suatu kewajiban sampai hari kiamat dan apa yang dikandung dari sabda Rasulullah saw., Siapa yang mati, sedangkan ia tidak berjuang atau belum berniat berjuang, maka ia mati dalam keadaan jahiliyah”.


Secara bahasa, jihad berarti “berusaha keras” atau “berjuang mengerahkan semua kemampuan”. Dalam konteks Islam, jihad adalah berjuang sekuat tenaga untuk menegakkan panji-panji Allah.


Pengertian jihad tidak terbatas pada peperangan saja, melainkan dalam semua aspek kehidupan yang dijalani.


Banyak aspek yang bisa dilihat saat kita mempraktikkan jihad, mulia dari pribadi, lingkungan, sampai pada lembaga yang konteksnya jauh lebih besar.


View the original article here

Beberapa Keistimewaan Bulan Ramadhan

 

Ramadhan merupakan salah satu bulan yang paling dinantikan oleh seluruh umat muslim di dunia. Ramadhan adalah bulan paling istimewa dalam agama Islam disamping 11 bulan lain. Selama Ramadhan, setan dan iblis yang biasa mengganggu manusia dibelenggu. Manusia benar-benar dapat melakukan ibadah sebanyak-banyaknya dan sekhusyuknya tanpa godaan setan. Hal inilah yang membuat Ramadhan selalu dinantikan.


Belajar Menahan Hawa Nafsu


Selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, seluruh umat Muslim yang telah akil balig diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa. Puasa adalah sebuah bentuk ibadah yang dilakukan dengan cara tidak makan dan tidak minum sejak terbit fajar hingga terbenam matahari. Benarkah berpuasa hanya menahan lapar dan haus? Tentu tidak.


Puasa adalah menahan segala bentuk hawa nafsu terhadap suatu perbuatan yang buruk. Misalnya, marah-marah, bergosip, melalaikan salat, berbohong, dan perbuatan buruk lain. Ramadhan adalah sebaik-baiknya bulan untuk menyempurnakan ibadah. Ibadah yang dilakukan selama bulan Ramadhan akan diganjar dengan pahala yang berlipat.


Allah Swt. menjanjikan bahwa kebaikan sekecil apapun di bulan Ramadhan akan dibayar dengan pahala berlipat. Bahkan, hembusan napas orang yang berpuasa dinilai sebagai sebuah ibadah. Tidur saat puasa pun dianggap ibadah selama tidak menghabiskan waktu seharian hanya untuk tidur.


Mengumpulkan Pahala Sebanyak Mungkin


Karena berbagai bentuk kebaikan di bulan Ramadhan akan diganjar pahala berlipat, banyak orang berlomba-lomba mencari pahala sebanyak mungkin. Bahkan, orang yang tadinya tergolong pelit akan menjadi murah hati di bulan suci satu ini. Ramadhan sering diisi dengan kegiatan-kegiatan khusus, seperti pesantren kilat, tadarusan, dan tentunya salat tarawih.


Keistimewaan Ramadhan


Selain beberapa hal yang telah disebutkan, bulan Ramadhan memiliki banyak keistimewaan dibanding bulan-bulan lain karena banyak peristiwa penting yang terjadi di bulan ini. Berikut adalah beberapa keistimewaan bulan Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan ketika Al quran diturunkan yang sering disebut peristiwa Nuzulul Quran.Ramadhan adalah satu-satunya bulan yang disebutkan dalam Al quran pada surat Al-Baqarah ayat 185.Rasululah SAW memenangi Perang Badar pada bulan ini.Terjadi peristiwa penaklukkan Mekah atau Fath Mekah.Ada satu malam di bulan Ramadhan yang lebih baik dari seribu bulan atau kurang lebih 83 tahun yang dinamai Lailatul Qadar.Terjadi perintah diwajibkannya puasa yang tertuang dalam surat Al-Baqarah ayat 183.Terjadinya pengangkatan Muhammad sebagai rasul Allah.Bulan yang dilimpahi pahala sangat tinggi.Terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu neraka meskipun hal ini hanya bermakna kiasan atau tidak sebenarnya.Seseorang yang penuh kesungguhan dan ikhlas menjalani puasa akan diberikan pengampunan atas segala dosanya.

Itulah beberapa keistimewaan bulan Ramadhan yang patut kita ketahui dan kita amalkan. Semoga bermanfaat!

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Keajaiban Tuhan: Tubuh Bayi Bertuliskan Ayat Al Quran

Tuhan menciptakan dunia dengan segala bentuk keajaiban. Keajaiban Tuhan tersebut merupakan pembelajaran bagi manusia agar berperilaku lebih baik. Keajaiban Tuhan tidak hanya terjadi pada alam. Keajaiban Tuhan, bahkan, telah sejak lahir berada dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan manusia yang bekerja begitu apik merupakan keajaiban yang telah diciptakan Tuhan jauh sebelum manusia menemukan mesin.

Sebenarnya, kebesaran Tuhan sudah tidak perlu pembuktian. Manusia bisa mengetahui kebesaran Tuhan dengan cara mengamati keadaan sekitar. Membuktikan keajaiban Tuhan sama seperti hendak membuktikan bahwa bola itu bulat. Tidak ada pembuktian serius tentang bentuk bola yang bulat karena setiap bola pasti bulat. Begitupun, kebesaran dan keajaiban Tuhan.

Keajaiban Tuhan tidak harus selalu mampu diterima akal manusia yang serba terbatas. Semua peristiwa yang terjadi di alam ini merupakan keajaiban. Misalnya, pergantian siang dan malam. Sayangnya, manusia tidak menyadari keajaiban itu dan hanya menganggapnya sebagai hal biasa.

Salah satu bukti keajaiban Tuhan adalah adanya tulisan ayat-ayat Al Quran pada tubuh seorang bayi. Ini merupakan fenomena yang terbilang sangat aneh tetapi nyata. Seorang bayi laki-laki di Dagestan berhasil mengejutkan dokter yang menanganinya. Bagaimana tidak, tulisan ayat-ayat Al Quran menghiasi kulit bayi tersebut.

Peristiwa unik yang terjadi di bagian selatan Rusia ini dialami oleh seorang bayi bernama Ali Yakubov. Saat lahir, dagu bayi Ali Yakubov dihiasi tulisan “Allah”. Setelah itu, ayat-ayat Al Quran lain semakin bertebaran menghiasi beberapa bagian tubuh Ali Yakubov, misalnya di punggung, perut, lengan, dan kaki.

Hal yang tidak kalah mengherankan, orangtua Ali Yakubov mengatakan bahwa sebelum ayat-ayat itu muncul, selalu ada tanda-tanda tertentu. Ayat-ayat baru tersebut muncul dua kali dalam seminggu, yaitu Senin malam serta antara Kamis dan Jumat. Ketika tanda-tanda itu muncul, suhu tubuh Ali Yakubov menjadi sangat tinggi dan selalu tampak kesakitan hingga menangis.

Akan tetapi, sang ibu tidak mungkin memeluknya karena tubuh Ali Yakubov sering bergerak aktif. Oleh sebab itu, Ali Yakubov ditempatkan di peraduannya. Kondosi yang dialami Ali Yakobuv ini tidak bisa dijelaskan secara medis. Namun, para medis membantah tuduhan yang menyatakan bahwa ayat-ayat itu sengaja dituliskan seseorang pada tubuh bayi mungil itu.

Madina, ibu kandung Ali Yakubov, mengatakan bahwa ia dan suaminya bukan termasuk pemeluk Islam yang taat. Namun, hal itu berubah setelah kemunculan ayat-ayat Al Quran pada kulit putranya. Salah satu ayat yang muncul pada kulit Ali berbunyi, “Allah adalah yang menciptakan semua ini.”

Kejadian ajaib yang menimpa bayi Ali Yakubov ini awalnya dirahasiakan oleh kedua orangtuanya, kecuali pada dokter pribadi yang menangani Ali Yakubov. Namun, kejadian itu akhirnya diberitahukan pada semua orang setelah muncul ayat yang berbunyi, “Tunjukkan tanda-tanda ini kepada orang-orang.”

Karena keajaiban yang dimilikinya, Ali Yakubov menjadi perhatian komunitas muslim di provinsi Dagestan. Ahmedpasha Amiralaev, salah satu pemimpin muslim di Dagestan, menyatakan bahwa Ali adalah pertanda asli dari Tuhan. Allah sengaja mengirimkan Ali ke Dagestan untuk menghentikan perang serta ketegangan yang terjadi di sana.


View the original article here

Belajar Dari Keruntuhan Sejarah Kerajaan Turki Usmani

 

Sejarah kerajaan Turki Usmani mulai dari masa awal terbentuknya di abad ke 13 M, sampai dengan keruntuhannya di abad ke 20 awal, memang sangat berliku. Ada banyak sejarah gelap seperti perang, pemberontakan, penghianatan dan juga contoh kesetiaan yang bisa diambil hikmahnya.



Awal Keruntuhan


Kesultanan Turki Usmani berakhir saat sultan terakhir Turki Usmani, Sultan Abdul Hamid II, diasingkan ke Salonika. Inggris adalah biang keladi semua kehancuran yang terjadi di kesultanan tersebut. Sejak pertama kali menyerang Istambul, Inggris terus berusaha meruntuhkan keyakinan generasi muda pemimpin Turki untuk tidak lagi menggunakan sistem Islam dalam pemerintahan.


Musthafa Kemal Pasha yang kemudian menjadi popular karena dianggap berjasa dalam sebuah Perang Ana Forta, lantas merintis Pan-Turkisme. Yaitu menuntut kemerdekaan bagi negara Turki sendiri, terlepas dari kesultanan yang bernaung dalam kekalifahan Islam. Musthafa Kemal Pasha ini tidak lain adalah boneka Inggris berdarah Yahudi yang sengaja dimunculkan untuk menyerang dari dalam tubuh Turki sendiri.


Tidak lama kemudian, negara-negara Arab pun menuntut kemerdekaannya sendiri, menyusul kemerdekaan Turki. Dengan demikian, kekhilafahan yang berdasarkan pada persatuan atas nama agama Islam pun runtuh oleh sistem nasionalisme yang digembar-gemborkan Inggris. Masing-masing negara jadi mementingkan wilayahnya sendiri dan melupakan persatuan untuk melawan musuh Islam yang sudah memecah belah mereka.



Pelajaran Penting dari Keruntuhan Turki Usmani


Dari sejarah kerajaan Turki Usmani, nampak bahwa selemah apapun sebuah sistem kekhalifahan, ia tetap menjadi sebuah kekuatan yang ditakuti oleh kaum kafir. Oleh karena itu, dengan cara apapun kaum kafir itu akan berusaha mengganti sistem kekhalifan dengan sistem pemerintahan lain. Inggris misalnya, menyebarkan paham nasionalisme dan separatisme serta demokrasi untuk membubarkan sistem khalifah.


Sistem khalifah yang berlaku di kesultanan Turki sudah tidak murni lagi, melainkan sudah berubah menjadi sistem kerajaan. Sehingga berlaku pewarisan kekuasaan kepada anak dan keturunan raja, walaupun tetap ada dewan perwakilan dari ulama sebagai penasehat sultan. Itu membuat kualitas seorang khalifah terus menurun. Seorang khalifah tidak lagi dipilih berdasarkan pertimbangan keilmuan Islam serta derajat keimanannya lagi.


Sejarah kerajaan Turki Usmani yang ada dalam artikel di atas adalah versi singkat. Namun inti permasalahan yang menyebabkan kehancuran sebuah sistem kekhalifan terakhir di dunia Islam tersebut, semoga dapat kita ambil hikmahnya, dan membuat pembaca semakin yakin bahwa banyak sekali pihak yang takut jika kekuasaan Islam kembali berjaya.  

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Renungan Islam: Akhlak Islami

 

Ali bin Abi Thalib, salah satu keponakan, Sahabat sekaligus menantu Rasulullah saw, beliau pernah berwasiat kepada umat Islam “hisablah diri kalian sebelum dihisab kelak, timbanglah amal kalian sebelum ditimbang kelak”.


Wasiat ini sungguh dalam maknanya terutama dalam menjalani kehidupan, melaksanakan kewajiban sebagai seorang hamba kepada Allah Swt dan kepada sesama. Renungan Islam yang diwasiatkan Ali bin Abi Thalib, ibarat minatur Alam Hisab yang suatu hari nanti, pasti akan manusia alami.  


Hakikat Islam


Tak jarang, kita lebih sering menyalahkan orang lain dalam banyak hal tanpa berpikir sebelumnya, jangan-jangan masalah itu timbul karena kesalahan kita juga. Ibarat pepatah mengatakan semut di ujung lautan terlihat, tapi gajah di depan mata tak terlihat, begitulah sifat manusia pada umumnya.


Maka pantaslah jika hakikat Islam yang dijelaskan Rasulullah saw tak lepas dari empat perkara, yaitu akidah, ibadah, muamalah, dan akhlak. Jika akidah dan ibadah identik dengan beribadah kepada Allah Swt (ahabbu ilallah), maka muamalah dan akhlak identik dengan berbuat baik kepada sesama manusia (ahabbu ilalnnas).


Akhlak = Senjata Rahasia


Keseimbangan memang sangat diperhatikan dalam Islam. Bukanlah muslim yang baik jika hanya beribadah kepada Tuhannya, tapi gemar menyakiti sesama. Bukan pula muslim yang bijak jika rajin salatnya, namun tak rajin sedekahnya. Maka akhlak, memegang peranan yang teramat penting dalam Islam.


Di zaman Rasulullah saw, banyak sekali non-muslim yang kemudian menjadi muslim bukan karena diperangi, dipaksa, atau disogok, tapi karena melihat akhlak Rasul dan para sahabatnya yang memberi kenyamanan, baik kepada sesama muslim atau kepada non-muslim.


Pernah Rasulullah saw diludahi oleh seorang Yahudi tiap kali akan melaksanakan salat, dan kejadian itu bukan hanya sekali atau dua kali. Tapi pada suatu hari orang Yahudi itu tidak ada karena sakit. Bukannya membalas justru Rasul malah menjenguk dan mendoakannya supaya lekas sembuh. Maka saat itu juga orang Yahudi yang biasa meludahi Rasul masuk Islam karena takjub dengan balasan yang di luar dugaanya.


Inilah istimewanya akhlak Rasul yang harus dijadikan teladan oleh umat Islam sampai akhir zaman. Lalu mengapa umat Islam masih saja ada yang menindas sesama atau umat lainnya hanya karena kepentingan kelompok, politik, dan kekuasaan hingga mengorbankan persaudaraan (ukhuwah) bahkan nyawa yang nilainya jauh lebih tinggi daripada keuntungan dunia semata.


Rasulullah saw Mercusuar Akhlak


Tidak sekadar salat, tidak sekadar zakat, tidak pula sekadar puasa tujuan diutusnya Rasul ke dunia. Lagi pula, tidak sempurna salatnya jika masih maksiat, tidak sempurna zakatnya jika masih korupsi, dan tidak sempurna pula puasanya jika masih belum bersabar. Hakikat ibadah kepada Allah Swt seharusnya bisa dirasakan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari sehingga bukan menjadi rutinitas semata.


Di samping memberi petunjuk tata cara ibadah yang benar, Rasul pun diutus dalam rangka menyempurnakan akhlak sebagai perilaku yang keluar begitu saja dan mencerminkan diri seseorang tanpa disadari kapan pun dan di mana pun.


Untuk memiliki akhlak mulia tidak terjadi begitu saja. Mempelajari, memahami, mengamalkan akhla,k dan berkaca kepada Rasul adalah keniscayaan dalam Islam, sebab ketika Ummul Mukminin Siti Aisyah ditanya tentang akhlaknya Rasul, ia dengan tegas menjawab, akhlaknya adalah Al Quran.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Khutbah Shalat Jumat Tentang Kewajiban Bekerja

Berikut adalah salah satu contoh khutbah shalat jumat

Alhamdulillahi nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruhu, wa na’udzu billahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyiati a’malinaa. Man yahdillahu fahuwal muhtadi wa man yudlil falan tajidalahu waliyyan mursyidan. Asyhadu allaa ilaaha illallahu wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah.

Jamaah sidang jumat rahimakumullah,

Marilah selalu kita bertakwa kepada Allah Swt., dalam arti yang sebenar-benarnya. Bukan hanya ucapan, melainkan takwa yang diwujudkan dalam perkataan dan perbuatan, dengan senantiasa menjalankan semua perintah Allah Swt., dan menjauhi segala larangan-Nya, dalam keadaan ramai ataupun sepi. Sungguh beruntung orang yang bertakwa, beruntung di dunia dan bahagia di akhirat.

Jamaah sidang jumat rahimakumullah,

Sesungguhnya manusia memiliki kewajiban menjaga kehidupan dirinya sendiri dan kehidupan orang yang menjadi tanggung jawabnya. Yaitu member nafkah setiap hari berupa makanan, minuman, pakaian dan kebutuhan lainnyayang perlu dicukupi, sesuai dengan kemampuanyang ada. Akan tetapi darimana kebutuhan nafkah bisa diperoleh kalau kita tidak bekerja sambil mengharap rahmat Allah Swt.? Bekerja yang kita lakukan namanya ikhtiar.

Oleh sebab itu, marilah kita rajin dalam berusaha dan bekerja. Bekerja apa saja asal dengan jalan yang benar dan halal. Misalnya, berusaha dan bekerja di bidang pertanian, perdagangan, menjadi buruh atau menjadi pegawai, menjadi pengusaha dalam bidang jasa dan sebagainya. Kalau bidang-bidang itu telah kita usahakan, akan tetapi belum berhasil, kita tidak boleh putus asa. Kita harus mencari jalan lain sehingga Allah Swt., member jalan kelapangan bagi kita. Rasulullah Saw., telah bersabda :

“Carilah rezeki oleh kamu sekalian di dalam tumbuh-tumbuhan bumi.” (HR. Abu Ya’la, Thabarani dan Baihaqi dari Aisyah)

Dalam hadist lain Rasulullah Saw bersabda :

“Carilah segala kebutuhan disertai dengan kebesaran jiwa karena setiap perkara itu berjalan bersama-sama dengan takdir  (ketentuan).” (HR. Ibnu Asyakir dari Abdullah bin Bisyr).

Jamaah sidang jumat rahimakumullah,

Jadi bekerja itu merupakan perbuatan terpuji, bahkan termasuk amalan takwa jika kita mengetahui cara-caranya. Itulah sebabnya orang-orang yang shaleh dan para Nabi pada masa hidupnya tidak pernah melupakan bekerja untuk nafkah keluarganya. Sebagaimana yang terjadi pada Nabi Daud As., beliau setiap hari tekun membuat pakaian dari besi, lalu dijual kepada kaumnya. Dari hasil itu beliau gunakan untuk mencukupi kebutuhan dirinya, keluarganya, dan untuk menegakkan agama Allah.

Rasulullah Saw., dalam sejarahnya juga termasuk orang yang giat bekerja. Pada mulanya beliau bekerja menggembala kambing milik pamannya. Setelah beliau menginjak usia muda, beliau berdagang menjajakan dagangan Siti Khadijah. Kemudian setelah dewasa dan memperoleh pangkat kenabian, beliau bekerja lewat perjuangan memerangi orang-orang kafir yang menentang agama Islam. Dari peperangan itulah beliau mendapat harta rampasan perang yang kemudian beliau mendapat bagian darinya.

Imam Ahmad bin Hanbal juga mengatakan, bahwa para sahabat Rasulullah Saw., berdagang di daratan dan di lautan, serta mengola kebun kurma. Rasulullah Saw., bersabda :

“Seseorang tidak makan yang lebih baik dari makanan yang ia hasilkan dari pekerjaan tangannya. Dan sesungguhnya Nabiyullah Daud As., makan dari hasil pekerjaan tangannya.” (HR. Imam Bukhari)

Lalu bagaimana cara-cara bekerja yang baik dan diridhai oleh Allah, sehingga pekerjaan itu termasuk ibadah yang mendapatkan pahala ? Caranya ialah :

1. Setiap akan berangkat bekerja, niatkanlah untuk beribadah, mencari nafkah demi mencukupi kebutuhan keluarga. Sebab, segala sesuatu tergantung pada niatnya. Rasulullah Saw., bersabda :
“Sesungguhnya semua amal itu tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya bagi setiap orang itu tergantung dari apa yang diniatkannya. Barangsiapa hijrahnya itu menuju kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya pun sampai kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya itu menuju kepada dunia yang bakall diperolehnya, atau kepada wanita yangbakal dinikahinya, maka hijrahnya itu sebatas pada apa yang ia hijrahi.  ” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Mencari pekerjaan yang halal dan diridhai Allah. Meskipun hanya menjadi buruh tani atau penjual minuman di pinggir jalan, atau menjadi pegawai rendahan, yang hasilnya tidak seberapa, hal itu lebih baik dari pada menjadi Bandar kasino, tukang tadah, perampok, koruptor dan sebagainya. Rasulullah Saw., bersabda :
“Mencari harta yang halal itu wajib bagi setiap orang Islam.” (HR. Thabrani)

3. Selalu bersyukur kepada Allah Swt., setiap memperoleh hasil meskipun hasilnya sedikit. Jangan sekali-kali menggerutu apabila pekerjaannya tidak memberikan hasil atau untung. Firman Allah Swt., di dalam al Qur’an surah Ibrahim ayat 7 :
“Jika kalian semua bersyukur, niscaya Aku tambahkan bagimu beberapa kenikmatan, dan jika kamu sekalian ingkar, ingatlah bahwa siksa-Ku sangat pedih.”

4. Jujur, karena kejujuran merupakan modal utama untuk mencapai kesuksesan. Rasulullah Saw. Bersabda:
“Kalian wajib berlaku benar (jujur), karena sesungguhnya kebenaran itu selalu bersama-sama dengan kebaikan dan kebaikan itu menunjukkan ke surga. Dan takutlah kalian dengan dusta, karena dusta itu selalu bersama-sama dengan kejahatan, dan kejahatan itu tentu menunjukkan kepada neraka.”

Demikian beberapa cara bekerja yang baik dan dirihai Allah Swt. Kalau cara-cara itu bisa diamalkan oleh setiap orang yang bekerja maka dia bukan hanya memperoleh hasil jerih payahnya saja, melainkan juga pahala dari Allah-pun ia perolehnya karena apa yang ia kerjakan itu adalah ibadah.

Jamaah sidang jumat rahimakumullah,

Selain apa yang telah diuraikan diatas, maka perlu kita ketahui pula bahwa di dalam bekerja jangan sampai melupakanibadah wajib yang rutin harus dikerjakan. Misalnya shalat 5 waktu atau shalat jumat, meskipun di saat pekerjaan itu tidak boleh ditinggalkan atau dalam keadaan sibuk.

Justru hal itu adalah ujian yang berat bagi kita. Karenanya hentikan pekerjaan untuk sementara waktu, lalu tunaikan shalat dengan khusyu’, selanjutnya selesaikanlah pekerjaan itu dengan baik. Itulah realisasi takwa dalam bekerja, sebagaimana yang diisyaratkan Allah Swt dalam firman-Nya yaitu dalam surah al-Jumuah ayat 10:

“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi , dan carilah karunia Allah dan selalulah mengingat Allah supaya kamu beruntung.”  

Jelaslah bahwa bekerja memiliki nilai yang sangat luhur dan mendapat tempat tersendiri di hadapan Allah dan Rasul-Nya. Dengan bekerja telah memberikan makna “keberadaan diri kita di hadapan Allah dan Rasul-Nya”. Bagi kita yang telah menyadari makna bekerja, akan menghadirkan nuansa dan suasana ketenangan batin yang didasarkan atas rasa keimanan kita kepada Allah Swt.

Secara optimal kita bekerja, berarti kita telah menyiapkan diri untuk menjadi yang terbaik. Secara tidak langsung kita telah menyadari bahwa bumi dihamparkan bukan sekedar tempat kita menumpang hidup, melainkan justru untuk kita olah sedemikian rupa agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan lebih berarti.

“Barang siapa yang di waktu sorenya merasa kelelahan karena bekerja, berkarya dengan tangannya sendiri, maka di waktu sore itu pulalah ia terampuni dosanya.” (HR. Thabrani dan Baihaqi)

Semoga Allah Swt., memberikan petunjuk kepada dalam bekerja sehingga pekerjaan kita selalu diwarnai dengan ketakwaan. Amin.

Baarakallahu lii walakum bil qur’anil ‘adzim wa nafa’anii wa iyyakum bil ayaati wa dzikril hakim. Wa taqabbala minni waminkum tilawatahu innahu huwas sami’ul ‘alimm. Wa qul rabbighfir warham wa anta khairur rahimin.


View the original article here

Idul Adha: Salah Satu Hari Raya Umat Islam

 

Idul Adha merupakan salah satu hari raya keagaaman umat Islam. Di Indonesia, Idul Adha dikenal juga dengan istilah Hari Raya Haji. Salah satu hari besar umat muslim ini memiliki kekhasan berbeda dengan hari raya umat muslim lain. Idul Adha selalu khas karena disertai dengan ritual penyembelihan hewan kurban.


Seperti hari besar umat muslim lain, perayaan Idul Adha selalu diawali dengan sholat sunnah berjamaah. Sholat sunnah Idul Adha dilakukan sebanyak dua rakaat. Diawali dengan gema takbir yang berkumandang pada malam sebelum perayaan. Sholat Idul Adha biasanya dilakukan di lapangan yang luas, agar semua umat muslim bisa ikut sholat Idul Adha secara berjamaah.


Tradisi penyembelihan hewan kurban pada setiap perayaan Idul Adha diawali dengan cerita yang terjadi pada zaman Nabi Ibrahim. Cerita mengenai Nabi Ibrahim as terkandung dalam Al quran. Saat itu, Allah tengah menguji ketaatan Nabi Ibrahim kepada-Nya. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.


Nabi Ibrahim berada pada keadaan yang sangat sulit. Beliau dihadapkan pada dua pilihan yang tidak bisa ia pilih. Dua-duanya adalah kecintaannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah dan anak lelakinya. Namun, dengan kekuatan hati, Nabi Ibrahim akhirnya bersedia untuk mengorbankan Ismail. Ismail pun demikian. Beliau rela disembelih oleh Ayahnya karena Allah Swt.


Kekuasaan Allah pun diperlihatkan. Keajaiban pun terjadi. Nabi Ismail yang sudah menyerahkan hidup dan matinya ditangah Nabi Ibrahim  mendadak dan secara ajaib digantikan dengan seekor domba. Nabi Ismail lalu ditempatkan oleh Allah di tempat terindah, surga.


Berakar dari cerita itulah tradisi menyembelih hewan kurban dalam perayaan Idul Adha sudah merupakan hal yang wajib dilakukan. Berkurban atau menyembelih hewan kurban yang dagingnya dibagikan untuk masyarakat umum yang lebih membutuhkan. Di Indonesia, hewan yang biasa dijadikan kurban adalah domba, kambing, dan sapi. Di negara-negara Timur Tengah, hewan onta juga bisa dijadikan hewan kurban.


Penyembelihan hewan kurban biasanya dilakukan setelah sholat Idul Adha selesai dilakukan. Masyarakat biasanya akan ramai menyerbu lapangan tempat penyembelihan hewan kurban. Di Indonesia, pembentukan panitia hewan kurban biasanya dilakukan secara swadaya. Mereka bertugas mendapat hewan kurban, memotong, dan membagi-bagikannya pada warga.


Dengan berkurban, Anda bisa mendapatkan dua nilai baik sekaligus. Nilai yang pertama datangnya pasti dari Allah, sedangkan nilai yang kedua datang dari sesama. Berkurban dan membagi-bagikan dagingnya pada masyarakat sekitar sama dengan berbagi kebahagiaan dengan mereka. Sama seperti hakikat puasa yang mengajarkan kita bagaimana susahnya menahan lapar, berkurban pun demikian. Daging kurban yang dibagikan bisa membuat mereka ikut merasakan kenikmatan yang Anda rasakan.


Idul Adha dilakukan setiap tanggal 10 Dzulhijah menurut penanggalan Hijriah. Untuk lebih mudahnya, Idul Adha dirayakan setelah 70 hari perayaan Hari Raya Idul Fitri. Pada hari menjelang perayaan Idul Adha, umat muslim diharamkan berpuasa. Hari yang mengharamkan umat muslim berpuasa adalah hari Tasyrik.


Pada tanggal 10 Dzulhijah, para jemaah haji yang melakukan ibadah haji tengah melakukan lempar jumrah. Lempar jumrah adalah salah satu ritual keagamaan yang harus dilakukan oleh para jemaah Haji. Lempar jumrah dilaksanakan di Kota Mina.


Pada ritual keagamaan ini, para jemaah haji diwajibkan untuk melempari tiga buah tiang yang terbuat dari batu dengan menggunakan batu. Ketiga tiang batu itu melambangkan iblis yang memang harus dihukum. Acara lempar jumrah itu merupakan acara ritual puncak yang dilakukan oleh para jemaah haji dalam rangkaian ibadah hajinya.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia

 

Begitu strategisnya kepulauan Indonesia sehingga banyak dari negara-negara lain mengunjungi negeri ini dengan tujuan untuk berdagang. Tapi lama-kelamaan tidak hanya untuk berdagang. Banyak penduduk asing yang mulai menetap di negara ini. Selain itu, mereka juga menyebarkan ajaran agama salah satunya adalah agama Islam.


Islam masuk ke wilayah Indonesia pada abad ke-7 Masehi,  dibawa oleh para pedagang Muslim yang berlayar dan singgah di negeri ini. Mereka adalah para pedagang Muslim asal Arab, Melayu, Persia serta India. Berawal dari sinilah sejarah perkembangan Islam di Indonesia dimulai. 


Penyebaran Islam di Indonesia 


Pada zaman dahulu, para pedagang menyebarkan Islam dengan berbagai cara tetapi tidak ada unsur paksaan di dalamnya. Adapun penyebaran agama Islam di Indonesia adalah sebagai berikut.


1. Melalui Perdagangan


Islam masuk ke Indonesia melalui perdagangan yang dibawa oleh para pedagang Muslim yang telah lama melewati jalur pelayaran Indonesia. Selain mencari keuntungan duniawi, mereka juga mencari keuntungan rohani dengan berdakwah menyebarkan agama Islam di Indonesia.


Apalagi setelah adanya kerajaan Islam seperti kerajaan Malaka dan Samudera Pasai. Jalan untuk menyebarkan agama Islam semakin mudah dan semakin luas karena para pedagang Arab bisa mendatangkan para ulamanya unuk berdakwah di negeri ini. 


2. Budaya


Melalui budaya inilah Islam disebarkan. Pada zaman dahulu banyak warga yang menggunakan sarana-sarana kebudayaan tetapi yang bersifat menyesatkan dan tidak sesuai dengan syariat Islam. Terkadang media ini dijadikan sebagai media penyembahan terhadap dewa-dewa.


Atas dasar dan inisiatif dari para wali Songo, media ini dijadikan sebagai alat menyebarkan agama Islam. Salah satunya melalui pertunjukan wayang kulit dan kesenian tradisional seperi jalungan, jamuran, ilir-ilir, dan cublak suweng. 


3. Pendidikan


Cara menyebarkan Islam di Indonesia pada zaman dahulu adalah melalui pendidikan. Pada saat itu, penyebaran diawali dengan membangun pesantren. Pembangunan pesantren ini dianggap sebagai sarana yang efekif untuk menyebarkan agama Islam.


Para da’i dan mubalig yang mengenyam pendidikan di pesantren akan dipersiapkan unuk berdakwah ke seluruh pelosok Nusantara. Strategi ini berhasil, misalnya tokoh alumni pesantren, Dauk Ribandang yang berhasil mengIslamkan kerajaan Gowa dan Tallo. Sampai sekarang pesantren terbukti sebagai sarana yang efektif untuk penyebaran agama Islam.


4. Kekuasaan Politik


Banyaknya kerajaan Islam di Indonesia membuat penyebaran Islam mendapatkan dukungan dan perlindungan dari para sultan dan raja-raja di seluruh Nusantara. Dukungan tersebut mengalir dari sultan Demak, Raja Gowa Tallo, serta raja di kerajaan Samudra Pasai.


Tokoh Penyebaran Agama Islam 


Awal mula penyebaran agama Islam dilakukan oleh para Wali Songo, antara lain adalah:

Sunan AmpelSunan BonangSunan MuriaSunan Gunung JatiSunan KalijagaSunan GiriSunan KudusSunan DrajatSunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)

Perkembangan Islam di Nusantara


Berkat para Wali Songo inilah Islam bisa tersebar di seluruh pelosok Indonesia, antara lain di daerah :


Sumatera


Islam berkembang di Sumatera ditandai dengan adanya kerajaan Islam pertama yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Raja pertamanya adalah Sultan Malik Al-Saleh.


Jawa


Penyebaran agama Islam di pulau ini sangatlah berkembang pesat. Hal ini disebabkan para wali Songo mayoritas berasal dari Pulau Jawa. Penyebaran agama Islam di pulau ini sudah terjadi sejak abad ke-7 M oleh sahabat nabi yang bernama Muawiyah bin Abi Sufyan. 


Sulawesi


Sejak pertama kali bangsa Portugis masuk ke daerah Sulawesi pada 1540 sudah banyak pemukiman Muslim di beberapa tempat. Sulawesi memiliki kerjaan Islam yang bernama Kerjaan Gowa dan Tallo. Adanya kerajaan ini menandakan Islam berkembang pesat di Sulawesi. 


Kalimantan


Islam masuk ke daerah ini melalui tiga jalur, yang pertama melalui Malaka yang dikenal sebagai kerajaan Islam. Jalur kedua melalui para mubalig yang datang dari pulau Jawa. Jalur ketiga melalui mubalig asal Sulawesi yang bernama Datuk Ribandang yang merantau ke daerah ini.  


Maluku


Maluku dikenal sebagai penghasil rempah-rempah terbanyak. Hal inilah mengundang para pedagang Muslim untuk mengunjungi daerah ini. Islam masuk ke Maluku pada pertengahan abad 15. Kerajaan Muslim terbesar di Maluku adalah Ternate dan Tidore.  


View the original article here

Urgensitas Mempelajari Tarikh dan Peradaban Islam

Tarikh dan peradaban Islam adalah dua warisan yang sangat berharga bagi kaum muslim. Kedua warisan tersebut menjadi bukti-bukti kejayaan dan keberhasilan Islam di masa lalu. Kedua warisan tersebut juga bisa menjadi motivasi untuk kembali membangun pribadi yang mirip seperti tokoh sejarah yang dikenal di dalam tarikh. Tokoh yang ikut menciptakan kejayaan peradaban Islam.

Tarikh adalah sejarah. Di dalam sejarah pasti ada peradaban. Karena itu, di dalam sejarah Islam pasti ada peradaban yang mesti dikaji dan terus dikaji. Namun, pengkajian yang dilakukan bukan untuk sekedar mengenang tarikh dan peradaban Islam di masa lalu. Tapi bisa menjadi cerminan bagaimana mendesain kejayaan peradaban Islam saat itu bisa dibentuk saat ini.


Empat Hal penting Mengkaji Tarikh dan Peradaban Islam

Tak sedikit orang malas untuk mengkaji tarikh dan peradaban Islam. Alasannya, selalu klise. Apa yang diungkap di tarikh dan peradaban Islam selalu berkaitan dengan kehebatan para sahabat di dalam menyebarkan Islam. Sehingga, memiliki nuanasa peradaban yang baik. Sedangkan saat ini, tugas yang diemban umat bukanlah seperti tugas para sahabat tersebut.

Adalah kesalahan besar jika berpikir demikian. Mempelajari dan mengkaji tarikh dan peradaban Islam sungguh hal yang harus bagi setiap muslim. Pasalnya, apa yang dihasilkan mereka hingga menciptakan peradaban Islam yang menakjubkan bisa memberi nuansa lain jika disikapi dengan baik. Paling tidak ada empat hal yang ditemukan:

Menambah Wawasan

Dengan mengkaji sejarah dan peradaban Islam Anda akan memiliki wawasan yang luas. Wawasan mengenai beragam proses yang terjadi. Proses kemenangan dalam berperang. Proses  bagaimana Islam membangun peradaban pendidikan seperti di masa bani Abbasiyah.

Di masa ini pula umat Islam menyaksikan kejayaan Islam dengan diterjemahkannya buku-buku kono milik peradaban sebelum Islam. Di masa ini pula Anda akan menyaksikan betapa gerakan membukukan ilmu-ilmu agama mulai dilakukan yang selama ini hanya disampaikan dengan cara oral.

Mempelajari karakter tokoh-tokoh sukses

Dengan mengkaji sejarah dan peradaban Islam Anda menemukan tokoh-tokoh yang layak jadi panutan. Misalnya saja Khalifah al-Mansur di masa Bani Abbasiyah. Dia adalah tokoh yang layak ditiru. Di masa mudanya ia habiskan dengan bergelut dengan ilmu pengetahuan. Sehingga saat ia menjadi khalifah, pendidikan menjadi point terpenting yang diunggulkan dan diselamatkannya.

Ia menyakini pendidikan yang menjadi pilar kemajuan Islam. Pendidikan tak akan habis ditelan masa. Makanya, di saat ia menjadi khalifah digagasnya dikumpulkannya para penterjemah dan penulis buku untuk menciptakan karya yang bermanfaat untuk umat.

Ilmu yang ditemukan saat ini merupakan hasil dari usaha khalifah al-Mansur membangung peradaban Islam dengan pendidikan. Makanya, mempelajari sejarah dan peredaban Islam akan menghantarkan Anda untuk meniru pergerakan tokoh-tokoh sukses seperti khalifah al-Mansur.

Menciptakan desain hidup yang mampu merubah

Dengan mempelajari sejarah dan peradaban Anda sebenarnya sedang belajar bagaimana menjadi pribadi yang mampu merubah hidup menjadi lebih baik baik. Anda harus bisa mendesain hidup yang menyenangkan seperti apa yang terungkap di dalam sejarah.

Peradaban Islam tidak akan terbangun tanpa ada pribadi-prabadi yang mendesain hidupnya untuk perubahan. Perubahan yang dilakukannya menciptakan perubahan yang bermanfaat bagi khalayak ramai.

Anda lihat di dalam peradaban Islam di masa Abbasiyah. Ini adalah masa perabadan Islam terbaik. Perabadan ini tak akan tercipta tanpa adanya desain hidup yang mengingingkan kebaikan yang terjadi pada pribadi tokoh-tokoh masa itu. Bukan hanya al-Mansur saja yang mengingingkan terciptanya peradaban yang cermelang. Tokoh-tokoh yang lain juga, misalnya gerakan para penterjemah buku-buku kuno saat itu.

Menyimak kebahagian pasca kesuksesan

Dengan mempelajari sejarah dan peradaban Anda akan melihat hasil apa yang dicapai oleh mereka yang telah menciptakan kesuksesan. Oleh karena itu, ilmu yang berharga dari mempelajari sejarah dan peradaban adalah menyaksikan hasilnya dan ‘bermimpi’ untuk menciptakan peradaban Islam yang lebih baik dengan menciptakan desain hidup yang mampu memberi perubahan pada agama Islam.

Inilah empat hal yang paling urgen bagi umat Islam dari mengkaji sejarah dan peradaban Islam. Tak ada umat Islam yang menginginkan Islam tak berjaya lagi. Tapi alangkah anehnya jika ingin meraih kejayaan kita tidak belajar dari proses sejarah dan peradaban Islam.


View the original article here

Mengenal Al Islam Lebih Dekat

Al Islam adalah agama yang dibawa para Nabi dan Rasul  Allah SWT dari Adam as. Sampai Rasulullah SAW sebagai risalah petunjuk hidup untuk seluruh manusia, bagi kebahagiaannya di dunia dan akhirat. Al Islam merupakan karunia  Allah Azza wa Jalla yang diturunkan di muka bumi ini dengan ridho-Nya untuk menuntun manusia menghadapi semua problematika dalam kehidupannya.

Persoalan yang sering timbul adalah justru diantara manusia masih ada juga yang ragu apakah Al Islam sebagai dien ini mampu menyelesaikan berbagai problematika yang melingkupi kehidupannya ataukah Al Islam hanya merupakan bagian kecil dalam kehidupan manusia sebagai sebuah pelaksanaan ibadah ritual saja ? atau bahkan hanya sekedar formalitas saja, yang penting telah memeluk Islam di tengah mayoritas masyarakat Muslim. Tanpa merasakan dan menikmati apa yang telah diyakini keluhuran dan kebenarannya.

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini dapat muncul ke permukaan akibat ketidaktahuan manusia tentang ajaran Al Islam itu sendiri. Mereka memandang Islam hanya dari kulitnya saja atau sebagian isinya secara parsial bukan secara keseluruhan ( kaffah ), sehingga muncul dalam dirinya keraguan sebelum dia sendiri melaksanakan Al Islam.

Untuk bisa memecahkan permasalahan ini  maka dibutuhkannya pemahaman Islam secara kaffah, shahih (benar ) dan wadhih (jelas) serta syumul (integral). Upaya pemahaman ini perlu juga diiringi dengan niat yang ikhlas untuk mengkaji Al Islam dari hal-hal yang mendasar yang dibarengi dengan aplikasi yang nyata tidak sekedar teori semata.

Hal-hal mendasar yang dimaksud adalah :

Memahami makna Al IslamMemahami ciri khas dinul IslamMemahami isi kandungan Dinul IslamBeberapa aspek keyakinan seorang muslim terhadap Islam


Makna Al Islam

Pada kalimat Dinul Islam makna dien itu sendiri memiliki beberapa pengertian diantaranya :

Tunduk
Firman Allah SWT yang artinya “ … kalau mereka berpaling kamu katakanlah (kepadanya) saksikanlah bahwa kami adalah muslimun (orang-orang yang tunduk menyerahkan diri kepada Allah “ ( QS. Ali Imran : 64 )Kekuasaan
Sabda Rasullullah SAW : “ orang yang pintar adalah orang yang dapat mengendalikan hawa nafsunya dan bekerja untuk hari setelah kematiannya “Balasan
“ yang menguasai hari pembalasan “ ( QS. 1 : 4 )Undang-undang atau peraturan
Sebagaimana firman Allah SWT pada surat yusuf : 76. Dan sayyid Qutub berkata dalam tafsirnya : sesungguhnya nash ayat ini memberikan batasan yang mendetail tentang makna dien bahwa makna kalimat Dienul Malik dalam ayat ini berarti peraturan dan syariat Sang Malik (raja).

Selanjutnya Al-Quran mengungkapkan bahwa peraturan dan syariat adalah dien. Maka barang siapa yang berbeda pada peraturan dan syariat Allah berarti ia dalam dien Allah. Sebaliknya barang siapa yang berbeda pada peraturan seorang raja berarti ia dalam dien raja tersebut.” Dengan demikian dinul Islam secara bahasa mengandung makna tunduk dan menyerah, keselamatan, damai.


Demikianlah Islam berarti tunduk dan menyerahkan diri karena setiap muslim wajib tunduk dan patuh menyerahkan diri sepenuhnya kepada ketentuan Allah SWT. Ia juga berarti keselamatan dan kedamaian sebab orang yang telah memeluk dinul Islam dan mengerjakan tuntunannya akan selamat di dunia dan akhirat serta akan mendapatkan keselamatan dan kedamaian sejati.

Sedangkan secara istilah, Islam adalah tunduk dan menyerah kepada Allah baik lahir maupun batin dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya kemudian lafadz Islam digunakan sebagai nama dari dien dan peraturan yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW dan Allah menerangkan bahwa siapa saja yang mencari dan selain Islam tidak akan diterima amal dan perbuatannya dan di akhirat termasuk orang-orang merugi.

Ciri Khas Dienul Islam

Ada beberapa ciri khas dinul Islam yaitu :

Rabbaniyah
Rabbaniyah sumbernya Islam bersumber dari Allah SWT, bukan dari manusia. Rabbaniyah tujuannya maksudnya adalahtujuan pertama dan terakhir dien Islam adalah agar manusia menyembah Allah semata ( QS. Adz Dzariyat : 56 ).Insyaniah Alamiyah ( Kemanusian dan Universal )
Maksudnya adalah bahwa dien Islam sesuai dengan fitrah kemanusiaan serta diturunkan sebagai petunjuk untuk seluruh manusia bukan khusus suatu kaum atau golongan walaupun awalnya diturunkan di tanah Arab, bisa diliat ( QS. Al-Anbiyaa : 107 dan Al-Araf : 158 )Syumuliyah ( Lengkap )
Maksudnya adalah bahwa hukum dan ajaran Islam mencakup seluruh aspek kehidupan. Tidak ada pekerjaan baik yang kecil maupun yang besar sekalipun kecuali Islam telah menerangkan hukumnya.Al Basathah ( Mudah )
Yang dimaksud mudah bahwa ajaran Islam mudah untuk dikerjakan tak ada kesulitan sedikitpun sebab Islam tidak membebankan manusia suatu kewajiban kecuali sebatas kemampuannya.Al adalah ( keadilan yang mutlak )
Tujuan dien Islam adalah menegakan keadilan yang mutlak dan mewujudkan persaudaraan dan persamaan di tengah kehidupan manusia serta memelihara jiwa, kehormatan, harta, akal dan dien mereka.Tawazun ( keseimbangan )
Dienul Islam dengan seluruh ajarannya menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum antara jasad dan ruh antara dunia dan akhirat. Maka kita lihat di antara ajaran Islam adalah  “ apabila maslahat pribadi berbenturan dengan kepentingan umum kaum muslimin, maka yang didahulukan adalah kepentingan umum “.

Dalam keseimbanagan antara kebutuhan ruhiyah dan jasadiyah, Nabi SAW bersabda bahwa “ sesungguhnya badanmu memiliki hak atasmu, jiwamu memiliki hak atasmu dan keluargamu memiliki hak atasmu maka berikanlah setiap yang punya hak-haknya”.

Perbedaan antara tsabat (kokoh/tetap) dan murunah ( dapat berubah)
Maksudnya tsabat pada pokok-pokok dan tujuan, murnah pada cabang sarana dan cara-caranya, sehingga dengan sifat murnahnya dien Islam dapat menyesuaikan diri dan dapat menghadapi perkembangan jaman serta sesuai dengan segala keadaan yang baru timbul di tengah-tengah masyarakat.


Isi kandungan Dienul Islam

Secara umum kandungan Islam dapat dibagi kepada tiga bagian :

Pokok dan pondasi
Terdiri atas Aqidah yang mencakup dua kalimat syahadat dan rukun Iman yang enam, serta ibadah mahdhah yaitu shalat, zakat, puasa dan haji. Rasulullah SAW bersabda “ Islam didirikan atas lima asas pokok, bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, dan Muhammad hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, membayar zakat, shaum di bulan ramadhan dan menunaikan haji bagi yang mampu” ( HR. Bukhari dan Muslim).Bangunan
Hal ini terlihat pada aspek kehidupan seperti pada :
Sistem sosial kemasyarakatan hukum yakni : zakat, waris, waris dan menegakan hukum yang adil dan persaudaraan. Sistem akhlak yakni : berbuat kebaikan, jujur dan memaafkan. Sistem perekonomian yakni : utang piutang, pegadaian, pengharaman riba dan penghalalan jual beli. Sistem politik : pemerintahan, perdamaian, hukum dan pidana. Sistem pengajaran yakni : mengajar dengan lemah lembut, memberi nasihat dan lainnya.Mendukung dan menopang
Islam tidak bisa berdiri kecuali bila terdapat fondasi dan Islam belum berdiri sempurna bila bangunannya belum berdiri .  Sedangkan bangunan tidak akan berdiri tegak bila tidak ada penopangnya.


Aspek keyakinan seorang Muslim terhadap Islam

Islam merupakan wahyu AllahIslam adalah dinul HaqIslam adalah agama yang lurusIslam adalah agama yang bersih yakni : bersih dari syirik, bersih dari kesalahan, dan kekurangan bersih dari campur tangan manusia dan hawa nafsu.Islam adalah satu-satunya Agama Allah dan Allah tidak akan menerima agama selain Islam.

Demikian betapa lengkap konsep Al Islam tinggal bagaimana kita mengimplementasikan atau mengamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari yang merupakan bekal hidup kita menuju kehidupan yang abadi di akhirat.


View the original article here

Kedudukan Muslimah dalam Islam

 

Bagaimana sebenarnya kedudukan perempuan atau muslimah dalam Islam? Berdasarkan hadis nabi, perempuan adalah harta terindah di dunia, seolah semua makhluk yang hidup di tempat fana ini berpusat kepadanya. Dengan keindahan dan kelembutannya, perempuan memang memainkan peran penting dalam kehidupan. Bahkan, dalam tataran tertentu, kehidupan sebuah kelompok bisa dilihat dari perempuan.


Jika perempuan tersebut baik dan diperlakukan dengan baik pula, kelompok tersebut, baik berupa keluarga (lingkup masyarakat terkecil) hingga negara (lingkup masyarakat terbesar), merupakan kelompok baik. Sebaliknya, jika perempuan merendahkan diri dan/atau direndahkan oleh kelompoknya, jelas kelompok tersebut sangat bermasalah.


Perempuan Zaman Jahiliyyah


Pada zaman Jahiliyyah, kedudukan perempuan sangat rendah. Hal ini dicatat oleh Bashiruddin Mahmud Ahmad dalam Riwayat Hidup Rasulullah SAW sebagai berikut.


“Wanita tak mempunyai kedudukan dan hak dalam masyarakat Arab ini. Di antara mereka, ada yang beranggapan bahwa membunuh anak perempuan adalah perbuatan terhormat... Macam-macam cara dilakukan guna pembunuhan bayi perempuan itu, di antaranya mengubur hidup-hidup atau dengan jalan mencekik.”


Perempuan dalam Islam


Islam memiliki terobosan penting dengan menyerukan persamaan hak perempuan dan laki-laki. Misalnya, dalam menuntut ilmu, ada ucapan nabi, “Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan muslimah." Artinya, tidak ada dominasi lelaki terhadap pengetahuan atau upaya mengasingkan perempuan dari ilmu. Semua muslim setara di depan pengetahuan. Kasus tersebut hanyalah sebuah contoh.


Dalam praktik sehari-hari, nabi begitu terbiasa menyayangi istri-istri beliau. Dalam Kimia Kebahagiaan, Al-Ghazali mencatat perilaku nabi terhadap istri-istri beliau sebagai berikut, “Nabi Muhammad SAW sendiri selalu menanggung dengan sabar tingkah laku istri-istrinya." Saking halusnya perangai nabi, istri-istri beliau dengan bangga mengisahkan hal ini kepada istri-istri sahabat sehingga istri para sahabat “iri”.


Alkisah, suatu hari istri Umar bin Khattab marah dan mengomeli sahabat nabi tersebut. Melihat istrinya marah, padahal dalam adat Jahiliyyah sudah selayaknya istri tunduk buta pada suami, Umar berkata kepada istrinya, "Hai kau yang berlidah tajam, berani kau menjawabku?"


Istrinya Istri Umar menjawab, "Ya, penghulu para nabi lebih baik daripadamu, sedangkan istri-istrinya saja mendebatnya." Umar terperanjat mendengar ini. Ia buru-buru berkata, "Celakalah Hafshah jika ia tidak merendahkan dirinya sendiri."


Maksudnya, sudah sepantasnya istri nabi sangat patuh kepada suami yang tidak tega memarahi istri. Padahal, nyaris semua suami mudah membentak, memaki, atau kadang memukul istri pada zaman tersebut. Umar ingin agar Hafshah yang mendapat anugerah luar biasa, diperlakukan sang suami dengan begitu mulia, harus memperlakukan sang suami dengan cara lebih mulia lagi.


Oleh karena itu, ketika berjumpa Hafshah, Umar berkata, "Awas, kau jangan mendebat Rasul!” Perilaku Nabi Muhammad SAW yang bertentangan dengan adat Jahiliyyah ini (dan kadang juga bertentangan dengan adat yang kita anut sekarang) menggambarkan betapa vitalnya masalah perempuan dalam sebuah umat.


View the original article here

Sekilas Tentang Yahudi, Agamanya Israel

Yahudi merupakan sebuah kata yang merujuk pada sebuah agama dan suku bangsa. Sebagai agama, kata yahudi merujuk pada umat yang memeluk agama Yahudi. Agama Yahudi merupakan kombinasi antara agama dan suku bangsa. Agama Yahudi adalah kepercayaan yang dianut oleh orang atau bangsa Yahudi.

Kata yahudi diambil dari salah satu marga dari dua belas leluhur Suku Israel, yaitu Yehuda. Suku Yehuda ini memiliki keturunan yang paling banyak di antara suku lainnya. Akhirnya, secara keseluruhan bangsa Israel, tanpa memandang warga negara atau tanah airnya, dikatakan sebagai orang Yahudi. Begitupun, dengan seluruh umat yang menganut ajaran Yahudi disebut dengan nama yang sama, yaitu orang Yahudi.

Bangsa Yahudi adalah penduduk yang bermukim di Israel maupun orang Israel yang bermukim di luar negeri. Kepercayaan penganut bangsa Yahudi berpangkal pada wujudnya Tuhan yang Maha Esa, sebagai pencipta dunia yang telah menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan di Mesir, menurunkan undang-undang Tuhan (Torah) kepada bangsa Yahudi, dan memeilih bangsa Yahudi sebagai cahaya bagi umat manusia di dunia.

Kitab suci agama Yahudi menuliskan bahwa Tuhan telah membuat perjanjian dengan Abraham. Perjanjian itu mengatakan bahwa Abraham dan generasi penerusnya akan diberi rahmat jika mereka selalu beriman kepada Tuhan. Kemudian, perjanjian tersebut diulangi oleh anak Abraham, Ishak, dan diwariskan lagi kepada cucu Abraham, yaitu Yakub.

Karena Ishak dan Yakub yang menurunkan bangsa Yahudi, bangsa Yahudi meyakini bahwa merekalah yang merupakan bangsa yang terpilih. Pemeluk agama Yahudi dipilih untuk menjalankan tugas-tugas dan tanggung jawab khusus, seperti mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur serta beriman kepada Tuhan.

Sebagai balasan dari tugas-tugas yang telah dijalankan, pemeluk agama Yahudi akan menerima cinta dan perlindungan Tuhan. Kemudian, Tuhan menganugerahkan pemilik agama Yahudi Sepuluh Perintah Tuhan melalui pemimpin agama Yahudi, Musa.

Sinagoga adalah tempat beribadah agama Yahudi. Tempat ini menjadi pusat masyarakat dan keagamaan yang utama bagi umat Yahudi. Sementara, pemimpin keagamaan Yahudi disebut Rabi.

Kitab agama Yahudi disebut Tanakh. Kitab ini terdiri atas 24 buku yang terbagi menjadi 3 kumpulan. Berikut ini kitab-kitab agama Yahudi.

Torah atau Taurat (Pentateuch). Kitab ini dalam bahasa Ibrani adalah lima kitab pertama Tanakh atau Alkitab Perjanjian Lama. Kelima kitab yang terkandung dalam Taurat, yaitu Kitab Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, dan Ulangan. Kelima Kitab ini dianggap penting oleh pemeluk agama Yahudi karena memuat peraturan yang dipercaya ditulis langsung oleh Musa.Nevi’im (para nabi). Kitab ini berisikan delapan kitab.Ketubim (Tulisan). Kitab ini terbagi menjadi sebelas kitab.

Selain kitab-kitab tersebut, ada yang disebut Talmud. Talmud adalah terjemahan dan komentar mengenai torah dari para rabi dan cendekiawan undang-undang.

Sabtu adalah hari utama bagi umat Yahudi yang biasa disebut hari Sabat. Hari Sabat ini dirayakan dari mulai matahari terbenam pada hari Jumat hingga tibanya malam pada hari Sabtu. Perayaan hari Sabat dirayakan dengan cara menyalakan lilin, minum anggur, dan roti yang telah diberkati. Selain itu, ada hari besar lain, yaitu Hashanah (Tahun Baru) dan Yom Kippur (Hari Penerimaan Tobat).


View the original article here

Perihal Penting Dalam Puasa Ramadhan

 

Puasa merupakan benteng kokoh untuk menjauhkan diri dari tipu daya syaitan yang senantiasa berupaya hendak menjerumuskan manusia ke dalam perangkapnya, juga sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu surga. Dengan puasa ramadhan maka dapat mengekang hawa nafsu hingga dapat membuat hati menjadi tenang.


Syahwat dan hawa nafsu yang bersemayam dalam diri manusia adalah sebaik-baiknya sarana bagi syaitan dalam memperdaya manusia. Maka puasa memiliki kemampuan hebat yang dapat mematahkan kekuatan syaitan dalam menggoda manusia, amal puasa dapat menghinakan syaitan dengan secara paksa, dan juga mempersempit saluran syaitan yang mengalir dalam tubuh manusia.


Rasulullah berkata pula kepada Aisyah mengenai puasa: “ketuklah pintu surga secara terus menerus.” “Dengan apa?” Tanya Aisyah, maka beliau menjawab: “Dengan lapar.”


Puasa adalah salah satu cara untuk menyumbat salurannya atau mempersempit tempat mengalirnya syaitan. Agar puasa yang dijalankan tidak hanya menahan lapar dan haus tetapi juga mendapat ganjara pahala dan kebaikan dari puasa yang dilakukan maka hendaklah memperhatikan hal-hal yang disunnahkan, diwajibkan dan juga yang dapat membatalkan puasa.



Hal Yang Disunnahkan Dalam Puasa

Segera berbuka jika waktu berbuka telah tiba, menyegerakan terlebih dahulu misalkan sedang tidak sempat bisa hanya minum saja, permen atau yang lainnya yang dapat dimakan untuk membatalkan puasa terlebih dahulu.Mengawali berbuka dengan yang manis-manis atau air putih. Rasulullah biasa mengawali buka puasanya dengan memakan kurma.Makan sahur setelah tengah malam, dianjurkan untuk mengakhirkan sahur sampai beberapa menit menjelang imsak.Memberikan makan kepada orang-orang berbuka puasa.Memperbanyak sedekah di bulan Ramadhan.Menambah waktu untuk banyak beribadah, serta mempelajari dan banyak membaca Al Qu’ran.Beri’tikaf di masjid terutama pada sepuluh malam bulan terakhir bulan ramadhan. Hal ini mengingat adanya malam lailatul qadar yang besar kemungkinannya berlangsung pada malam malam ganjil di bulan ramadhan.


Hal Yang Diwajibkan Dalam Puasa

Memperhatikan permulaan bulan ramadhan. Yaitu dengan melihat bulan sabit (hilal) awal ramadhan, jika itu terhalangi oleh awan, hendaknya menetapkan bulan tersebut dengan menyempurnakan bilangan bulan Sya’ban menjadi tiga puluh hari. Saat ini tidak perlu perorangan melihat hilal karena pemerintah telah memiliki orang orang yang dapat dipercaya yang dapat diambil kesaksiannya.Niat puasa. Setiap malam memerlukan niat khusus untuk berpuasa esok hariTidak boleh menggunjing, menggosip dan berkata kata bohongTidak boleh mengadu domba/ namimah, mencaci maki atau mengutuk orang lainMenjaga panca indera dari hal hal yang diharamkan.Tidak boleh makan dengan makanan haram atau makan dengan cara rezeki yang tidak halal.


Hal Yang Membatalkan Puasa

Makan dan minum dengan sengaja. Apabila lupa maka hal ini tidak membatalkan, jika sedang makan baru ingat bahwa sedang berpuasa maka segera mengeluarkan makanan yang ada di mulut dan berkumur untuk membersihkan makanan yang tersisa.Memasukan makanan dalam perut. Contoh yang termasuk dalam hal ini adalah suntikan yang mengenyangkan dan tranfusi darah. Hal ini tidak boleh dilakukan pada saat sedang berpuasa, biarpun lewat hidung atau dubur.Melakukan sesuatu yang menyebabkan istimna’ yaitu keluarnya mani (sperma) dengan sengaja seperti, masturbasi, bersentuhan, ciuman atau yang lainnya. Tetapi jika keluarnya tanpa sengaja maka hal ini tidak apa apa (tidak membatalkan) misalnya sedang tidur kemudian bermimpi.Bagi wanita mengeluarkan darah haid/nifas. Walaupun pun misalnya darah ini keluar beberapa jam sebelum buka puasa hal ini tetap membatalkan.Sengaja memuntahkan apa yang ada di perut baik melalui mulut maupun hidung.


Hal-hal tersebut wajib diketahui bagi kaum muslim agar puasa ramadhan yang dijalankannya menjadi ibadah yang mendatangkan pahala dan kebaikan baginya.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

 
© 2009 Anne Ahira Artikel | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan