Siapa bilang membuat teropong bintang tak bisa dilakukan oleh selain para ilmuwan dan peneliti di laboratorium-laboratorium? Ternyata alat yang bisa menjangkau luar angkasa sehingga memungkinkan manusia melihat berbagai fenomena yang terjadi di langit sana ternyata bisa dibuat dengan sederhana dengan fungsi yang tak jauh beda. Teropong bintang bisa dibuat dengan sederhana asalkan tahu teknik dan cara-cara yang benar untuk merangkai sebuah teropong perbintangan.
Jangankan bagi orang biasa, bagi astronom yang masih pemula pun mungkin tak pernah membayangkan bisa sampai mempunyai teropong bintang karena harganya di pasaran yang sangat mahal dan susah untuk mencarinya. Namun bagi mereka yang kreatif sebenarnya bisa membuat teropong bintang yang menyerupai aslinya dan fungisnya yang tak jauh berbeda.
Harganya Mahal
Impian untuk memiliki sebuah teropong bintang Meade seri LX 200 Schmidt merupakan khayalan yang sulit menjadi kenyataan. Teropong bintang model tersebut bisa melihat objek di langit dengan pembesaran yang lebih 850 kali, dan lebih jauh lagi mampu menjangkau 150.000 lokasi objek langit secara otomatis.
Demikian juga bahwa teknologi yang dipasang dalam teropong tersebut juga dilengkapi dengan Global Positioning System (GPS) yang secara otomatis terkoneksi langsung dengan satelit sehingga bisa dilakukan pengamatan secara real time.
Memiliki teropong bintang jenis tersebut mungkin saja impian bagi kebanyakan orang. Namun harganya yang selangit dan tidak sesuai dengan kantong mayoritas orang Indonesia memikirkan untuk membelinya merupakan hal yang bijak. Untuk alat kecil saja harganya bisa sampai Rp 25 juta tentu hal yang sangat memberatkan, terlebih yang besar bisa sampai Rp 100-an juta.
Membuat Sendiri
Namun demikian, jangan khawatir karena ternyata alat sederhananya bisa dibuat sendiri. Bagi yang berkantong tipis, alat seperti itu bisa dibuat dengan sangat sederhana walaupun hanya dalam bentuk refraktor dengan bahan-bahan yang sangat murah untuk membuatnya. Beberapa bahan yang sekiranya perlu disediakan yakni:
Lensa bekas yang mempuyai fokus antara 25-60 cm.Lensa okuler m = 5 kaliParalon pipaObjektive lens (lensa objektif) m = 10 kaliTeleskop binokuler kecilTripod atau penyangga
Cara kerja dari alat ini sebenarnya mirip dengan apa yang dilakukan oleh mikroskop dimana memperbesar objek dilakukan yang berupa image yang berhasil ditangkap oleh lensa mikroskop tersebut. Potretan yang dihasilkan dari lensa fotokopi berhasil menangkap gambar image yang akurat dan tajam dan memiliki keunggulan lainnya dimana gambar yang dihasilkan tegak dan tidak mengalami pembalikan.
Yang kedua dengan menggunakan objektif miksroskop sebagai okulernya. Sedangkan lensa fotokopi menjadi objektifnya. Prinsipnya yakni menjadikan fokus saling berhimpitan sehingga kesan bayangan yang dibesarkan akan diperoleh.
Namun demikian, bayangan yang didapatkan menggunakan lensa ini terbalik dan diperbesar sebagaimana umumnya bayangan yang dihasilkan oleh teleskop biasa. Intinya, dengan alat sederhana saja bisa membuat teropong bintang.