$("#boxes").load("#dialog");Permisi, numpang lewat sebentar...! :-)Saya ingin mengucapkan TERIMA KASIH Anda telah mengunjungi situs saya!Jika Anda saya undang menjadi bagian dari "Asian Brain Community" mau enggak? Mau dong! :-)Karena Anda akan mendapatkan segudang manfaat! Salah satunya, Anda akan mendapatkan tips menarik setiap minggu - Gratis! Mulai dari tips bisnis, motivasi, cerita lucu, dan masih banyak lagi!Silakan masukkan data Anda di bawah! Saya yakin Anda akan senang menjadi bagian dari Asian Brain Community. Sampai ketemu di Forum! Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali
Teori Big Bang adalah teori yang membantah paham materialisme yang menyatakan bahwa keberadaan alam semesta ini tunggal. Tidak berawal dan tidak berakhir. Dengan bahasa sederhana, teori ini menunjukkan keberadaan Sang Pencipa dan alam semesta ini adalah ciptaannya.
Alam Semesta di Mata Masyarakat Abad ke-19
Abad ke-19 adalah abad yang menganut paham materialis. Mereka meyakini bahwa alam ini tidak diciptakan dan akan terus menerus ada selamanya. Hal ini dapat dipahami dari goresan tinta Goerge Plitzer dalam bukunya “Principes Foundamentaux de Philosophie”. Ia menuliskan dengan jelas bahwa alam ini bukanlah bagian dari yang diciptakan. Andaikata ia diciptakan, ia sudah pasti diciptakan oleh Tuhan dengan seketika dan dari ketiadaan.
Pandangan Astronom Tentang Alam
Keyakinan masyarakat pada saat itu sepakat menyatakan bumi ini statis. Hingga akhirnya, para astronomi menemukan hal yang aneh. Mereka melihat bahwa bintang-bintang bergerak berdasarkan amatan mereka dengan menggunakan teleskop raksasa. Bintang-bintang yang disaksikan memiliki warna merah sesuai dengan jaraknya.
Dengan penemuan ini, mereka mengaitkannya dengan kajian ilmu fisika yang menunjukkan bahwa bintang-bintang itu bergerak menjauhi. Dengan berani, Hubble, astronomi Amerika menjustifikasi jika cahaya dari bintang-bintang cenderung ke warna merah, maka itu menunjukkan bahwa bintang-bintang itu menjauhi manusia. Artinya, bumi ini bergerak dan terus menerus mengembang.
Einstein Mengakui Teori Big Bang
Dalam buku “Berpikirlah Sejak Anda Bangun Tidur” yang merupakan terjemahan dari buku Harun Yahya dimaktubkan bahwa Albert Einstein mengakui bahwa bumi ini tidak statis. Hanya saja, Einstein tidak berani mengungkapkan analisisnya tersebut lantaran masyarakat pada saat itu meyakini bahwa bumi ini statis.
Einstein juga mengakui bahwa bumi ini mengembang. Artinya, jika alam ini ditarik mundur ke belakang, pasti memiliki satu titik tunggal. Hal ini berdasarkan perhitungan yang menunjukkan bahwa titik tunggal tersebut berisi semua materi alam semesta dan mesti memiliki volume nol dan kepadatan tak terhingga. Alam ini terbentuk melalui ledakan titik tunggal bervolume nol. Ledakan itu dikenal dengan nama Big Bang.
Dari teori Big Bang yang diungkapkan oleh para astronomi dan fisikawan menunjukkan bahwa bumi ini ada yang menciptakan. Karena, volume nol menunjukkan bahwa bumi awalnya tidak ada, kemudian diadakan. Sayangnya, fakta ini baru ditemukan pada abad ke-20. Meski demikian, teori Big Bang mengingatkan manusia bahwa bumi tidak statis dan ada yang menciptakannya. Yaitu, Tuhan.
Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali