$("#boxes").load("#dialog");Permisi, numpang lewat sebentar...! :-)Saya ingin mengucapkan TERIMA KASIH Anda telah mengunjungi situs saya!Jika Anda saya undang menjadi bagian dari "Asian Brain Community" mau enggak? Mau dong! :-)Karena Anda akan mendapatkan segudang manfaat! Salah satunya, Anda akan mendapatkan tips menarik setiap minggu - Gratis! Mulai dari tips bisnis, motivasi, cerita lucu, dan masih banyak lagi!Silakan masukkan data Anda di bawah! Saya yakin Anda akan senang menjadi bagian dari Asian Brain Community. Sampai ketemu di Forum! Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali
Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan berbagai penunjangnya. Tuhan juga menciptakan “penerang” bagi bumi, matahari di siang hari dan bulan di malam hari. Kedua benda ciptaan Tuhan itu memiliki peran penting dalam kehidupan manusia.
Matahari misalnya, matahari membantu proses terjadinya metamorfosis pada tumbuhan sehingga tumbuhan dapat berkembang dengan baik, jika tumbuhan berkembang dengan baik, maka tumbuhan dapat menghasilkan oksigen yang dibutuhkan oleh manusia dan hewan. Begitupun dengan Bulan.
Bulan adalah benda luar angkasa yang berfungsi sebagai satelit bumi yang alami. Disebut alami karena Bulan tercipta bukan dari tangan manusia, berbeda dengan satelit-satelit lain yang diciptakan oleh manusia. Salah satunya adalah satelit palapa. Satelit palapa adalah satelit ciptaan milik Indonesia. Satelit palapa adalah satelit telekomunikasi geostasioner Indonesia.
Pada dasarnya benda luar angkasa yang mengorbit pada benda planet lainnya yang bentuknya lebih besar disebut satelit alami. Maka dari itu Bulan yang mengorbit Bumi dan memiliki bentuk lebih kecil dari Bumi disebut satelit alami Bumi. Begitupun Bumi, Bumi yang mengorbit Matahari dan bentuknya sangat jauh lebih kecil daripada matahari bisa juga disebut sebagai satelit alami Matahari.
Sebagai satelit alami, Bulan tidak seorang diri. Bulan “ditemani” oleh keempat satelit alami lainnya. Keempat satelit tersebut adalah Ganymede, Callisto, dan Io yang mengorbit pada Jupiter, Titan yang mengorbit Saturnus, dan Bulan sendiri yang mengorbit pada Bumi.
Bulan adalah benda langit yang tidak bisa memancarkan cahayanya sendiri. Bulan dapat bercahaya pada malam hari karena mendapat pantulan cahaya dari Matahari. Sebenarnya, Bulan juga hadir di siang hari, tapi karena cahaya Matahari jauh lebih terang, maka Bulan hanya terlihat berbentuk bulatan putih cenderung transparan.
Bulan memiliki bentuk jauh lebih kecil dari Bumi. Diameternya hanya 3.474 km. Kurang lebih berukuran lebih kecil dari seperempat diameter yang dimiliki Bumi. Gaya gravitasi yang dimiliki Bulan pun jauh lebih kecil.
Sebagai satelit alami Bumi yang setia mengorbit, Bulan memerlukan waktu 27,3 hari untuk periode orbit dan 29,5 hari untuk periode sinodik agar bisa mengelilingi Bumi secara penuh. Hal itulah yang kita kenal dengan pergantian bulan pada kalender masehi, seperti bulan Desember, Januari, Februari dan nama-nama bulan lainnya yang terdapat dalam satu tahun.
Bulan sangat bergantung pada gaya gravitasi yang dimiliki Bumi. Gravitasi Bumi menahan Bulan agar tidak jatuh ke Bumi. Gaya yang berperan disebut gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal yang dimiliki Bulan lebih besar sedikit dari pada gaya tarik menarik yang terjadi pada gaya gravitasi Bumi dan Bulan.
Meskipun udara dan air tidak terdapat di Bulan, tapi Bulan merupakan satu-satunya benda langit yang bisa dan pernah didatangi oleh manusia. Permukaan Bulan tidak semulus yang kita lihat dari Bumi. Permukaan Bumi penuh dengan kawah-kawah cekung yang disebabkan oleh hantaman asteroid.
Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali