Mengapa Langit Biru?

logo anne ahiraAsian Brain Support$("#boxes").load("#dialog");Permisi, numpang lewat sebentar...! :-)Saya ingin mengucapkan TERIMA KASIH Anda telah mengunjungi situs saya!Jika Anda saya undang menjadi bagian dari "Asian Brain Community" mau enggak? Mau dong! :-)Karena Anda akan mendapatkan segudang manfaat! Salah satunya, Anda akan mendapatkan tips menarik setiap minggu - Gratis! Mulai dari tips bisnis, motivasi, cerita lucu, dan masih banyak lagi!Silakan masukkan data Anda di bawah! Saya yakin Anda akan senang menjadi bagian dari Asian Brain Community. Sampai ketemu di Forum! Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali

Langit merupakan bagian atas permukaan bumi. Langit pun digolongkan sebagai lapisan tersendiri yang disebut atmosfer. Langit terdiri atas beberapa lapisan yang mengandung banyak gas dan udara dalam komposisi berbeda tiap lapisan. Langit sering tampak berwarna biru yang terjadi akibat pemantulan cahaya. Selain biru, langit bisa berwarna merah ketika senja dan hitam saat hujan.

Langit merupakan lapisan atas bumi yang tidak pernah luput dari fenomena alam. Banyak hal aneh terjadi di langit yang bisa disaksikan oleh mata telanjang. Fenomena-fenomena langit pun sering dikaitkan dengan tanda-tanda timbulnya bencana atau teguran Tuhan agar manusia selalu mengingat kekuasaan-Nya.

Fenomena langit yang sempat menghebohkan masyarakat Indonesia karena dikaitkan dengan bencana dan murka Tuhan adalah fenomena langit terbelah dan mata di langit. Langit terbelah terjadi di Yogyakarta yang disusul dengan gempa. Sementara itu, mata di langit muncul di langit Kota Padang beberapa saat sebelum gempa. 

Akan tetapi, para ahli menyebutkan bahwa fenomena tersebut dapat dijelaskan secara ilmiah dan tidak ada hubungannya dengan bencana. Langit terbelah terjadi akibat cahaya matahari yang tertutup awan, sedangkan mata di langit merupakan pergerakan awan secara alami yang bisa membentuk apa saja.

Seperti yang telah disebutkan, langit tampak berwarna biru ketika siang hari. Namun, langit akan berubah menguning kemerahan saat sore tiba. Sebagai orang awam, beberapa di antara kita mungkin menganggap hal tersebut sebagai peristiwa alam -atas kuasa Tuhan- yang sudah terjadi semestinya. Namun, hal ini ternyata memiliki sebab.

Perubahan warna langit tidak lepas dari pengaruh atmosfer bumi. Molekul-molekul gas pada lapisan langit, seperti nitrogen, oksigen, argon, dan uap air, akan membuat cahaya matahari yang terdiri atas variasi panjang gelombang menjadi terabsorbsi. Kemudian, cahaya yang terabsorbsi ini akan teradiasikan sehingga menghasilkan spektrum warna.

Meskipun semua panjang gelombang dari cahaya matahari terabsorbsi, warna biru yang memiliki panjang gelombang rendah akan terabsorbsi lebih banyak dibanding warna merah. Hal itulah yang menyebabkan warna biru lebih dominan sehingga dapat dilihat oleh mata telanjang. Proses ini disebut sebagai Rayleigh scattering.

Rayleigh menjelaskan bahwa cahaya yang panjang gelombang cahaya mataharinya lebih kecil mempunyai intensitas perpendaran lebih besar. Warna biru mampu mendominasi langit karena memiliki panjang gelombang yang kecil. Perpendaran warna ini pun dipengaruhi oleh jarak pengamat dengan sumber cahaya.

Hal itulah yang membuat jarak sumber cahaya akan lebih jauh dan menyebabkan perpendaran efek Rayleigh scattering oleh warna biru berkurang saat sunset. Dengan demikian, proses ini akan tampak sangat jelas saat matahari terbenam, ketika warna merah mendominasi garis horizon.

Itulah penyebab warna biru langit. Semoga artikel ini dapat menambah pengetahuan Anda tentang fenomena-fenomena yang terjadi di balik biru langit yang tampak indah. Bagaimanapun, langit dan segala fenomenanya akan selalu menarik dilihat serta menarik perhatian para peneliti untuk melakukan riset ilmiah di balik semua peristiwa.

Biarkanlah langit dengan biru dan segala keajaibannya mewarnai pandangan manusia. Semoga kita bisa mengambil hikmah di balik semua kejadian alam. Semoga bermanfaat!

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali


View the original article here

 
© 2009 Anne Ahira Artikel | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan