Pengertian Puasa dan Hikmahnya

 

Salah satu tujuan penciptaan manusia di sisi Allah adalah untuk beribadah dan menghambakan diri kepadaNya. Oleh karenanya penghambaan kita kepada Allah merupakan kewajiban yang utama dan pertama sekali yang dituntut pada diri seorang muslim. Dan pengertian puasa adalah salah satu bentuk penghambaan diri kita kepada Allah SWT.



Makna Puasa


Pengertian puasa menurut yang tertuang dalam Al-Qur'an dan Sunnah berarti menahan diri. Menahan di sini dalam artian mencegah atau menghindarkan diri dari memenuhi hal-hal atau keinginan nafsu (perut/kelamin) dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Jadi dari pengertian puasa di atas dapat diketahui bahwa, makna puasa secara syar’i adalah menahan diri secara sadar dari keinginan makan, minum bersetubuh dan hal-hal semisalnya selama satu hari penuh dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Yang dimaksud sehari penuh di sini adalah dari kemunculan fajar hingga terbenam matahari.



Hikmah Puasa


Setiap ibadah yang disyariatkan dalam islam pasti mengandung hikmah. Hikmah tersebut ada yang berhasil diungkap oleh manusia, dan ada juga yang masih tersembunyi. Demikian juga dengan hukum-hukum Allah yang lain. Senantiasa terkandung lautan hikmah yang tidak semua mampu diungkap oleh manusia.


Demikian juga halnya dengan ibadah puasa. Dalam ibadah puasa terkandung sejumlah hikmah yang diisyaratkan dalam nash-nash baik dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah, yaitu:

Pembersihan jiwa (tazkiyah an-Nafs)

Puasa melatih jiwa kita untuk mematuhi setiap perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Puas juga melatih kita untuk menyempurnakan ibadah secara utuh kepada Allah SWT. Dalam puasa kita dituntut untuk menahan diri terhadap sesuatu yang kita senangi dan menjadi kebiasaan kita. Ketundukan kita kepada Allah semata, yang membuat kita mampu menahan diri terhadap hal-hal yang disyariatkan dalam ibadah puasa.

Menyehatkan jiwa

Menurut pendapat para ahli kesehatan, ibadah puasa bermanfaat untuk mengangkat aspek kejiwaan mengungguli aspek materi. Disinilah rahasia kebahagiaan yang sering melingkupi orang-orang yang berpuasa ketika berhasil menuntaskan ibadah puasanya. Sebagaimana nabi SAW dalam salah satu hadistnya mengatakan bahwa orang yang berpuasa itu memiliki dua kebahagiaan, yaitu ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Tuhannya.

Sarana Tarbiyah (pembinaan) bagi diri

Pengertian puasa sangat dekat dengan pembinaan (tarbiyah). Karena ibadah puasa berpungsi untuk mendidik setiap jiwa untuk memiliki keinginan kuat, kemauan, semangat dan kesabaran dalam beramal.

Perisai Nafsu syahwat

Ibadah puasa juga berfungsi mematahkan gelora syahwat serta mengangkat naluri dan rasa malu sebagai panglima dalam mengawal hati.

Menajamkan perasaan terhadap nikmat Allah.

Perasaan lapar dan haus yang mendera selama berpuasa membuat seorang mukmin benar-benar bisa merasakan nikmatnya kenyang dan nikmatnya pemenuhan dahaga.  Hal ini nantinya akan menuntun hatinya untuk terus bersyukur dan peka dengan setiap nikmat yang dianugerahkan oleh Allah SWT pada dirinya.

Hikmah ijtima’iyah (hikmah sosial)Mempersiapkan pelakunya menuju derajat taqwa. Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

 
© 2009 Anne Ahira Artikel | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan