Allah mengutus para nabi untuk menurunkan ajaran-ajarannya ke bumi. Menurut agama samawi, nabi adalah manusia yang mendapatkan wahyu yang berkenaan dengan ajaran dan kepercayaan dari Tuhan. Dalam ajaran agama Islam, nabi adalah seseorang yang dipercaya untuk menerima wahyu yang diberikan oleh Allah. Seorang yang dipercaya Allah adalah Nabi Muhammad SAW. Artikel ini akan membahas seputar nabi akhir zaman, yaitu Nabi Muhammad Saw.
Wahyu yang diberikan Allah tersebut disertai dengan syariat. Meskipun diberi keistimewaan dalam menerima wahyu, nabi tidak diperkenankan untuk menyampaikan ajaran dari Allah. Para nabi tersebut harus mengamalkannya dan memberikan contoh yang baik mengenai ajaran-ajaran yang diwahyukan oleh Allah melalui perbuatannya tersebut.
Jumlah nabi yang umumnya diketahui oleh umat muslim ada 25 Nabi. Dimulai dari Nabi Adam, yang sekaligus berperan sebagai manusia pertama dimuka bumi, sedangkan nabi terakhir atau dalam istilah Islam dikenal dengan sebutan nabi akhir zaman adalah Nabi Muhammad SAW.
Dari sekian banyak nabi Allah, ada empat nabi yang memiliki keistimewaan berlebih, mereka dikaruniai kitab oleh Allah. Ke empat nabi tersebut adalah Nabi Daud yang dikaruniai kitab Zabur, Nabi Musa dikarunia kitab Taurat, Nabi Isa dikaruniai kitab Injil, dan Nabi Muhammad sebagai nabi akhir zaman yang dikaruniai kitab Al quran.
Menurut kitab tradisional yang bercerita tentang biografi Nabi Muhammad, Nabi Muhammad dilahirkan di Mekkah pada 20 April antara 570 dan 571 M dan wafat di Madinah pada 8 Juni 632. Menurut Michael H. Hart, seorang penulis buku sekaligus guru besar astronomi di Amerika Serikat mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah salah satu tokoh yang paling berpengaruh dalam perjalanan umat manusia sepanjang sejarah.
Dalam bukunya yang berjudul The 100, Hart mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah satu-satunya tokoh yang dapat mencapai kesuksesan dalam dua hal sekaligus. Hal yang berhubungan dengan agama serta hal yang berhubungan dengan masalah duniawi.
Hart juga mengatakan bahwa keberhasilan Nabi Muhammad dalam hal duniawi bisa dilihat dari kesuksesannya memimpin sebuah bangsa. Berkat kepemimpinannya, bangsa yang pada awalnya tertinggal berubah menjadi sebuah bangsa yang maju. Bahkan, kemajuan yang diperoleh bangsa yang dipimpin Nabi Muhammad tersebut diceritakan mampu mengalahkan pasukan Romawi ketika berada di medan perang.
Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir dipercaya oleh umat muslim sebagai nabi yang menyempurnakan agama yang sudah ada terlebih dahulu. Ajaran-ajaran yang diturunkan oleh Allah pada Nabi Muhammad sudah disempurnakan sehingga Islam menjadi sebuah negara yang sempurna.
Sebelum menjadi nabi, Muhammad adalah manusia biasa. Sebelum menyandang nama nabi di depan namanya, beliau mendapatkan gelar dari kaum Quraisy. Gelar yang diberikan adalah Al-Amin ‘orang yang dapat dipercaya’ dan As-Saadiq ‘yang benar’.
Di usianya yang ke 35, Nabi Muhammad beserta kaum Quraisy memperbaiki keadaan Ka’bah. Saat itu, beliaulah yang bertindak sebagai pemimpin. Nabi Muhammad terkenal keran kebaikannya. Beliau hidup dengan sangat sederhana, menyayangi orang-orang miskin, janda-janda dan anak yatim.
Saat usianya menginjak 40 tahun, Nabi Muhammad pergi dan menyendiri ke Gua Hira. Gua Hira adalah sebuah bukit yang berada 6km sebelah timur Kota Mekkah. Beliau memang senang menyendiri dan bertafakur selama berhari-hari. Hingga akhirnya di hari ke 17 bulan Ramadhan, Nabi Muhammad didatangi oleh Malaikat Jibril.
Malaikat Jibril membangkitkan beliau dalam tafakurnya sembari menyampaikan wahyu Allah. Malaikat Jibril meminta Nabi Muhammad untuk membaca wahyu pertama yang diturunkan. Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca akhirnya membuat Jibril untuk membacakan wahyu pertama yang diturunkan Allah padanya.
“Bacalah dengan menyebut nama Tuhan yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengejar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada apa yang tidak diketahuinya. (Al-Alaq 96:1-5)"
Setelah mendapat wahyu pertama tersebut, resmilah Muhammad menyandang nabi di depan namanya. Beliau pun seolah mendapatkan banyak keberanian untuk berhadapan dengan keadaan kaumnya yang berada dalam keadaan terbelakang. Nabi Muhammad menjadi nabi pada usia 40 tahun 6 bulan 8 hari.
Kita sebagai umat Muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt., pasti mengetahui siapa nabi akhir zaman. Nabi pentup dari para nabi adalah Nabi Muhammad Saw. Sebagai nabi penutup, kita harus memahami bahwa Nabi Muhammad ada di muka bumi dengan membawa risalah yang menghapus atau sebagai penyempurna risalah-risalah sebelumnya. Dalam hal ini, berkaitan juga dengan pemahaman yang membenarkan adanya nabi-nabi sebelum nabi Muhammad serta menolak adanya nabi setelah nabi Muhammad Saw.
Pemahaman kita sebagai umat Islam mengenai nabi Muhammad sebagai nabi akhir zaman adalah bahwa beliau hadir untuk semua umat manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh alam hingga akhir zaman. Hal ini tentunya berbeda dengan nabi-nabi sebelum Muhammad yang hanya turun ke bumi untuk umatnya dan pada zamannya saja.
Meyakini nabi Muhammad Saw., sebagai nabi akhir zaman adalah keyakinan yang final. Seandainya ada manusia yang mengaku-ngaku dirinya sebagai nabi, manusia tersebut adalah nabi gadungan. Jika ada yang berkeyakinan bahwa ada nabi sesudah nabi Muhammad Saw., para ulama mengatakan hal itu adalah perbuatan yang sesat dan sangat menyesatkan.
Setelah kita yakin bahwa nabi Muhammad Saw., adalah nabi akhir zaman, lalu apa langkah selanjutnya? Keyakinan selanjutnya yaitu kita harus yakin bahwa semua ajaran nabi Muhammad yang diwariskan kepada kita adalah benar. Bagaimana cara meyakininya? Caranya adalah dengan mengamalkan Al-qur’an (sebagai warisan paling berharga bagi umat muslim dan hadist (sebagai pelengkap pedoman dalam hidup).
Lalu, sejauh mana kita semua mengamalkannya? Kita harus mengamalkannya secara kaffah (menyeluruh) dan tidak setengah-setengah. Contohnya di zaman sekarang banyak orang di sekitar kita merayakan hari Valentine. Dalam ajaran Islam, perayaan itu sesungguhnya tidak ada tuntunannya. Oleh karena itu, tinggalkanlah budaya valentine itu jika kita semua ingin masuk sebagai golongan umat dari nabi Muhammad Saw. sebenarnya, tidak ada sesuatu pun yang dapat menyelamatkan kita di akhirat nanti selain amal dan ibadah yang kita kerjakan di dunia serta syafa’at dari nabi Muhammad Saw.
Setiap tanggal 12 Rabiulawal, kita semua sebagai umat Nabi Muhammad Saw., selalu memperingati hari lahir Rasulullah dalam rangka mengenang sejarah perjuangan beliau menegakkan iman dan Islam di muka bumi ini. selain itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw., juga sebagai wujud cinta kita kepada nabi akhir zaman.
Berdasarkan sejarahnya, perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw., bertujuan untuk mengembalikan semangat juang umat Islam saat berjuang membebaskan Masjidil Aqsha di Palestina yang dikuasai orang-orang kafir.
Bagaimana dengan Maulid Nabi Muhammad yang dirayakan sekarang? Semoga peringatan Maulid Nabi Muhammad yang dirayakan secara rutin tidak dianggap sebagai seremonial saja. Kita semua sebagai umatnya harus benar-benar dapat mengambil manfaat dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melaksanakan apa yang telah menjadi sunnahnya, kita si akhirat kelak akan diakui oleh Nabi Muhammad sebagai umatnya serta berhak memperoleh syafa’at dari beliau.