Idul Adha merupakan salah satu hari raya keagaaman umat Islam. Di Indonesia, Idul Adha dikenal juga dengan istilah Hari Raya Haji. Salah satu hari besar umat muslim ini memiliki kekhasan berbeda dengan hari raya umat muslim lain. Idul Adha selalu khas karena disertai dengan ritual penyembelihan hewan kurban.
Seperti hari besar umat muslim lain, perayaan Idul Adha selalu diawali dengan sholat sunnah berjamaah. Sholat sunnah Idul Adha dilakukan sebanyak dua rakaat. Diawali dengan gema takbir yang berkumandang pada malam sebelum perayaan. Sholat Idul Adha biasanya dilakukan di lapangan yang luas, agar semua umat muslim bisa ikut sholat Idul Adha secara berjamaah.
Tradisi penyembelihan hewan kurban pada setiap perayaan Idul Adha diawali dengan cerita yang terjadi pada zaman Nabi Ibrahim. Cerita mengenai Nabi Ibrahim as terkandung dalam Al quran. Saat itu, Allah tengah menguji ketaatan Nabi Ibrahim kepada-Nya. Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya, Nabi Ismail.
Nabi Ibrahim berada pada keadaan yang sangat sulit. Beliau dihadapkan pada dua pilihan yang tidak bisa ia pilih. Dua-duanya adalah kecintaannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah dan anak lelakinya. Namun, dengan kekuatan hati, Nabi Ibrahim akhirnya bersedia untuk mengorbankan Ismail. Ismail pun demikian. Beliau rela disembelih oleh Ayahnya karena Allah Swt.
Kekuasaan Allah pun diperlihatkan. Keajaiban pun terjadi. Nabi Ismail yang sudah menyerahkan hidup dan matinya ditangah Nabi Ibrahim mendadak dan secara ajaib digantikan dengan seekor domba. Nabi Ismail lalu ditempatkan oleh Allah di tempat terindah, surga.
Berakar dari cerita itulah tradisi menyembelih hewan kurban dalam perayaan Idul Adha sudah merupakan hal yang wajib dilakukan. Berkurban atau menyembelih hewan kurban yang dagingnya dibagikan untuk masyarakat umum yang lebih membutuhkan. Di Indonesia, hewan yang biasa dijadikan kurban adalah domba, kambing, dan sapi. Di negara-negara Timur Tengah, hewan onta juga bisa dijadikan hewan kurban.
Penyembelihan hewan kurban biasanya dilakukan setelah sholat Idul Adha selesai dilakukan. Masyarakat biasanya akan ramai menyerbu lapangan tempat penyembelihan hewan kurban. Di Indonesia, pembentukan panitia hewan kurban biasanya dilakukan secara swadaya. Mereka bertugas mendapat hewan kurban, memotong, dan membagi-bagikannya pada warga.
Dengan berkurban, Anda bisa mendapatkan dua nilai baik sekaligus. Nilai yang pertama datangnya pasti dari Allah, sedangkan nilai yang kedua datang dari sesama. Berkurban dan membagi-bagikan dagingnya pada masyarakat sekitar sama dengan berbagi kebahagiaan dengan mereka. Sama seperti hakikat puasa yang mengajarkan kita bagaimana susahnya menahan lapar, berkurban pun demikian. Daging kurban yang dibagikan bisa membuat mereka ikut merasakan kenikmatan yang Anda rasakan.
Idul Adha dilakukan setiap tanggal 10 Dzulhijah menurut penanggalan Hijriah. Untuk lebih mudahnya, Idul Adha dirayakan setelah 70 hari perayaan Hari Raya Idul Fitri. Pada hari menjelang perayaan Idul Adha, umat muslim diharamkan berpuasa. Hari yang mengharamkan umat muslim berpuasa adalah hari Tasyrik.
Pada tanggal 10 Dzulhijah, para jemaah haji yang melakukan ibadah haji tengah melakukan lempar jumrah. Lempar jumrah adalah salah satu ritual keagamaan yang harus dilakukan oleh para jemaah Haji. Lempar jumrah dilaksanakan di Kota Mina.
Pada ritual keagamaan ini, para jemaah haji diwajibkan untuk melempari tiga buah tiang yang terbuat dari batu dengan menggunakan batu. Ketiga tiang batu itu melambangkan iblis yang memang harus dihukum. Acara lempar jumrah itu merupakan acara ritual puncak yang dilakukan oleh para jemaah haji dalam rangkaian ibadah hajinya.
Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali