Al Quran banyak menceritakan tentang kisah nabi Ibrahim as. dan nabi nabi yang lainnya. Ada suatu kisah menarik mengenai mengenai nabi Ibrahim dengan para isteri nabi Ismail as. yang ditemui langsung oleh nabi Ibrahim saat berkunjung ke rumah Ismail.
Isteri Sebagai Gerbang Pintu Rumah Tangga
Suatu hari nabi Ibrahim mengunjungi putranya Ismail yang tinggal di semenanjung Arab. Namun Ismail sedang tidak berada dirumah dan Ibrahim hanya mendapati istrinya Ismail. Dan istrinya Ismail tidak mengetahui bahwa yang datang adalah nabi Ibrahim.
Ibrahim pun bertanya tentang keadaan dan kehidupan mereka, lalu isterinya Ismail mengadu tentang kesulitan dan kesusahan hidup yang mereka alami.
Setelah mendengarkan keluh kesah istri Ismail, beliau pun pulang dan hanya menitipkan pesan untuk putranya lewat isterinya itu, nabi Ibrahim berkata padanya “ Katakan kepada suamimu untuk mengganti daun pintu rumahnya”
Ketika Ismail datang, isterinya menceritakan bahwa ada seorang tamu datang ke rumah mereka dan menitipkan sebuah pesan kepada suaminya. Nabi Ismail langsung mengerti siapa yang datang dan paham dengan apa yang dikatakan tamu tersebut, kemudian beliau berkata “Itu adalah ayahku dan ia memerintahkan aku agar meninggalkanmu, maka kembalilah engkau kepada keluargamu.”
Kemudian nabi Ismail menikah kembali dengan isteri yang kedua. Pada suatu kesempatan Nabi Ibrahim datang kembali mengunjungi putranya, dan saat berkunjung ternyata Ismail juga sedang tidak ada di rumah, dan hanya menemui isteri Ismail yang kedua.
Lalu beliau pun menanyakan tentang kehidupan juga keadaannya bersama Ismail seperti yang beliau tanyakan kepada isteri pertamanya dulu. Isteri nabi Ismail ini menceritakan bahwa kehidupannya baik-baik saja dan banyak dikaruniai nikmat. Mendengar jawaban ini Nabi Ibrahim pun merasa puas dan menganggap bahwa isteri Ismail yang sekarang adalah cocok untuk putranya.
Dari kisah nabi Ibrahim ini dapat diambil sebuah pelajaran untuk para istri bahwa seorang isteri yang sholehah adalah isteri yang tidak mudah menceritakan kesulitan hidup keluarganya kepada orang lain. Dan seorang isteri yang baik adalah yang selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan selalu mengabarkan kebaikan mengenai kehidupan dan keluarganya.
Intinya adalah hendaknya lebih banyak mengingat karunia yang diterima, walau tidak bergelimang harta, tetapi masih memiliki nikmat kesehatan, masih bisa makan, masih bisa tidur nyenyak dan masih banyak hal lainnya yang perlu disyukuri.
Dan sebaliknya isteri yang selalu menceritakan kesulitan yang dialaminya adalah tanda dia tidak mau bersyukur atas nikmat Allah SWT. Sesungguhnya Allah menguji hamba Nya dengan berbagai kesulitan, dan hendak mengatahui mana hamba-Nya yang selalu bersyukur dan mana hamba-Nya yang selalu ingkar.
Nabi Ibrahim telah menyiapkan nabi Ismail untuk mengemban tugas sangat besar yang membutuhkan kerja keras sehingga akan menyita seluruh kenyamanan hidup juga waktunya terhadap dirinya dan keluarganya.
Kedatangan Nabi Ibrahim mendatangi Ismail adalah untuk menyampaikan perintah Allah untuk membangun Baitullah (Rumah Allah) dan menanyakan apakah Ismail mau membantunya atau tidak. Tentu saja nabi Ismail mau membantu ayahnya, dan dimulailah pendirian pondasi Ka’bah dari batu batuan yang ada di muka bumi.