Lebaran adalah hari raya umat Islam. Hari kemenangan. Hari di mana setiap jiwa kembali suci, kembali bersih. Hari raya lebaran atau biasa juga disebut hari raya idul fitri adalah hari dengan berjuta kebahagiaan. Berjuta kenikmatan. Semua salah Allah Swt hapus. Semua jiwa tak ubahnya bayi yang baru dilahirkan, tanpa dosa.
Ya, itulah lebaran. Catatan keburukan setahun ke belakang telah berganti dengan lembar baru, lembar kosong, lembar bersih, tinggal bagaimana kita hendak mengisinya. Kegembiraan yang kita dapat bukan hanya di hari lebaran, namun sebulan sebelumnya kegembiraan tersebut sudah bisa kita rasakandengan hadirnya bulan suci Ramadan. Bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh hikmah.
Mulai dari bulan Ramadan hingga mndekati hari raya lebaran, umat islam mengisinya dengan segala amalan ibadah. Berpuasa hingga berzakat menjadi kewajiban yang tak boleh ditinggalkan. Namun, ada tradisi lain yang seolah sudah menjadi kewajiban yang tak boleh ditinggalkan di bulan sucu dan hari raya tersebut. Apa sajakah itu? Berikut uraiannya.
1. Tradisi Mudik Lebaran
Ini adalah sebuah tradisi yang biasa dilakuakn seluruh umat muslim menjelang hari raya lebaran. Hampr semua perantau yang tersebar di banyak wilayah Nusantara dan juga luar negeri akan kembali ke kampung halamannya. Bertemu orangtua dan sanak saudara lainnya yang sudah lama ditinggalkan.
Ada kebahagiaan yang dirasakan jika perantau-perantau itu bisa melakukan mudik. Demikian pula sebaliknya, kesedihan senantiasa menemani para perantau yang tak mampu melakukannya. Mudik adalah tradisi “wajib”. Meski yang tidak melakukannya tidak akan berdosa, namun rasa kecewa akan selalu ada.
2. Tradisi Ketupat dan Opor Ayam
Ketupat dan opor ayam adalah menu “wajib” saat hari raya lebaran. Senua rumah pasti akan membuat menu makanan ini sebagai salah satu hidangan utama saat lebaran. Meskipun beragam makanan lain, semacam, rengginang, opak, kacang, tape ketan, dan aneka kue-kue kering lainnya telah disediakan, tanpa kehadiran ketupat dan opor ayam hari raya lebaran akan terkesan hambar.
3. Tradisi Silaturahmi dan Salam Tempel
Lebaran adalah hari di mana semua umat muslim bermaaf-maafan. Tak ada permusuhan di hari raya ini. Semua umat muslim melakukan silaturahmi satu sama lain, saling berkunjung ke rumah kerabat dan juga tetangga. Tujuannya satu, mempererat tali silaturahmi dan bermaafan atas segala salah yang telah diperbuat, baik yang disengaja ataupun tidak.
Pada momen bermaafan inilah tak jarang pula ada yang memberikan sejumlah uang sebagai tanda rasa sukurnya atas kemudahan rezeki yang Allah Swt berikan. Mereka yang memiliki harta berlebih biasanya membagikan uang kepada sanak saudara dan para fakir miskin. Tradisi yang seperti ini biasa disebut sebagai salam tempel karena dilakukan saat mereka sedang bersalaman.
4. Tradisi Jiarah Kubur
Satu lagi tradisi yang biasa dilakukan saat hari lebaran, yakni jiarah kubur atau nyekar ke makam leluhur atau saudara yang sudah lebih dulu dipanggil oleh yang maha kuasa, Allah Swt. Mereka senantiasa membersihkan makam untuk kemudian mendoakannya. Ya, kegembiraan hri raya lebaran tak hanya dinikmati oleh yang masih hidup saja, yang sudah meninggal dunia pun masih bisa menikmatinya meski hanya berupa doa. Subhanallah.