Pengertian Puasa dan Hikmahnya

 

Salah satu tujuan penciptaan manusia di sisi Allah adalah untuk beribadah dan menghambakan diri kepadaNya. Oleh karenanya penghambaan kita kepada Allah merupakan kewajiban yang utama dan pertama sekali yang dituntut pada diri seorang muslim. Dan pengertian puasa adalah salah satu bentuk penghambaan diri kita kepada Allah SWT.



Makna Puasa


Pengertian puasa menurut yang tertuang dalam Al-Qur'an dan Sunnah berarti menahan diri. Menahan di sini dalam artian mencegah atau menghindarkan diri dari memenuhi hal-hal atau keinginan nafsu (perut/kelamin) dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.


Jadi dari pengertian puasa di atas dapat diketahui bahwa, makna puasa secara syar’i adalah menahan diri secara sadar dari keinginan makan, minum bersetubuh dan hal-hal semisalnya selama satu hari penuh dengan niat mendekatkan diri kepada Allah. Yang dimaksud sehari penuh di sini adalah dari kemunculan fajar hingga terbenam matahari.



Hikmah Puasa


Setiap ibadah yang disyariatkan dalam islam pasti mengandung hikmah. Hikmah tersebut ada yang berhasil diungkap oleh manusia, dan ada juga yang masih tersembunyi. Demikian juga dengan hukum-hukum Allah yang lain. Senantiasa terkandung lautan hikmah yang tidak semua mampu diungkap oleh manusia.


Demikian juga halnya dengan ibadah puasa. Dalam ibadah puasa terkandung sejumlah hikmah yang diisyaratkan dalam nash-nash baik dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah, yaitu:

Pembersihan jiwa (tazkiyah an-Nafs)

Puasa melatih jiwa kita untuk mematuhi setiap perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Puas juga melatih kita untuk menyempurnakan ibadah secara utuh kepada Allah SWT. Dalam puasa kita dituntut untuk menahan diri terhadap sesuatu yang kita senangi dan menjadi kebiasaan kita. Ketundukan kita kepada Allah semata, yang membuat kita mampu menahan diri terhadap hal-hal yang disyariatkan dalam ibadah puasa.

Menyehatkan jiwa

Menurut pendapat para ahli kesehatan, ibadah puasa bermanfaat untuk mengangkat aspek kejiwaan mengungguli aspek materi. Disinilah rahasia kebahagiaan yang sering melingkupi orang-orang yang berpuasa ketika berhasil menuntaskan ibadah puasanya. Sebagaimana nabi SAW dalam salah satu hadistnya mengatakan bahwa orang yang berpuasa itu memiliki dua kebahagiaan, yaitu ketika berbuka dan ketika bertemu dengan Tuhannya.

Sarana Tarbiyah (pembinaan) bagi diri

Pengertian puasa sangat dekat dengan pembinaan (tarbiyah). Karena ibadah puasa berpungsi untuk mendidik setiap jiwa untuk memiliki keinginan kuat, kemauan, semangat dan kesabaran dalam beramal.

Perisai Nafsu syahwat

Ibadah puasa juga berfungsi mematahkan gelora syahwat serta mengangkat naluri dan rasa malu sebagai panglima dalam mengawal hati.

Menajamkan perasaan terhadap nikmat Allah.

Perasaan lapar dan haus yang mendera selama berpuasa membuat seorang mukmin benar-benar bisa merasakan nikmatnya kenyang dan nikmatnya pemenuhan dahaga.  Hal ini nantinya akan menuntun hatinya untuk terus bersyukur dan peka dengan setiap nikmat yang dianugerahkan oleh Allah SWT pada dirinya.

Hikmah ijtima’iyah (hikmah sosial)Mempersiapkan pelakunya menuju derajat taqwa. Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Tanda-Tanda Hari Kiamat dan Peniupan Sangkakala

 

Umat muslim percaya bahwa kehancuran dunia terjadi ketika orang-orang beriman tidak ada lagi di muka bumi dan hanya menyisakan orang-orang jahat seperti zaman jahiliyah. Kiamat terjadi pada hari Jumat dan tidak akan terjadi sampai tidak ada lagi manusia yang menyebut nama Allah.


Menurut syariat Islam, tidak ada seorang pun, baik malaikat, nabi, dan rasul yang mengetahui datangnya hari kiamat. Hanya Allah yang mengetahuinya. Akan tetapi, Allah memberitahukan kepada Rasul-Nya tentang tanda-tanda hari kiamat. Para ulama membagi tanda-tanda hari kiamat menjadi dua, yaitu tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar.


Rasulullah pernah bersabda bahwa hari kiamat itu memiliki tanda, seperti ghibah semakin menjadi-jadi, banyaknya anak-anak hasil perzinahan, orang kaya diagung-agungkan, orang-orang fasik bersuara lantang di masjid, dan para ahli mungkar lebih banyak daripada ahli haq.


Beberapa hadis juga menjelaskan tentang datangnya hari kiamat. Ada hadis yang menjelaskan bahwa hari kiamat tidak akan terjadi sebelum bangsa Arab dipimpin oleh seseorang dari keluarga Muhammad dan mempunyai nama sama.


Tanda kiamat kecil merupakan tanda yang datang sebelum kiamat dengan waktu cukup lama dan kejadiannya biasa saja, misalnya dicabutnya ilmu, kebodohan yang semakin dominan, minum khamr, dan lain-lain. Tanda-tanda hari kiamat sudah disampaikan Rasulullah sekitar 1400 tahun lalu.


Berikut adalah tanda-tanda hari kiamat berdasarkan hadis shahih.

Diutus dan wafatnya Rasulullah.Bulan terbelah pada masa penyebaran Islam.Api dari tanah Hijaz yang menerangi punuk-punuk unta.Terhapusnya jizyah dan pajak.Munculnya Khawarij.Penggembala menjadi kaya.Dicabutnya nikmat waktu, maka waktu berputar serasa lebih cepat.Banyaknya kaum wanita.Baitul Maqdis dikuasai umat Islam.Perang antara Yahudi dan Islam.Padang gurun nan gersang di Arab menjadi hijau.Sungai Efrat berubah menjadi emas.Kehancuran nilai moralPerzinahan dilakukan secara terbuka dan bebas.Bermacam-macam kejahatan seks.Pornografi meluas.Homoseks dan lesbian merajalela dan dianggap hal yang biasa.Pria mempunyai perilaku seperti wanita dan wanita berperilaku seperti pria.Pengingkaran terhadap agama. Agama sebagai simbol atau tameng untuk kepentingan pribadi.Umat Islam banyak yang ke masjid dan memperindahnya tetapi sebenarnya hatinya kosong.Umat Islam banyak yang membaca Al quran tetapi mereka tidak mengamalkannya dengan benar dan menentang hadis serta sunnah.Mempercayai ramalan rasi bintang.Mengingkari qadar (takdir atau ketetapan Allah).

Tanda kiamat besar merupakan perkara yang sangat besar dan muncul ketika kiamat sudah sangat dekat. Kemunculannya tidak biasa terjadi, seperti muncul Dajjal, Nabi Isa, Ya’juj dan Ma’juj, matahari terbit dari barat, dan lain-lain.


Tanda-tanda besar kiamat yang sudah diucapkan oleh Muhammad adalah sebagai berikut.

Muncul dukhan (asap) yang menutupi bumi selama 40 hari.Muncul Dajjal. Munculnya Dabbatul Ard yaitu monster melata dari perut bumi.Matahari terbit dari sebelah barat.Turunnya Nabi Isa. Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj.Tiga gerhana terjadi di timur, barat, dan Jazirah Arab. Keluarnya api dari kota Yaman menghalau manusia ke tempat pengiringan mereka, yaitu Mahsyar.

Atas perintah Allah, sangkakala akan ditiup oleh Israfil sebanyak tiga kali pada hari kiamat.


Tiupan dahsyat pertama ini akan menggemparkan seluruh makhluk hidup. Gunung-gunung beterbangan seperti awan lalu hancur, dan planet-planet saling bertabrakan. Akhirnya, semua ciptaan Allah di alam semesta hancur lebur.


Pada tiupan ini, Allah mematikan Jibril, Mikail, Israfil, dan Hamalatul ‘Arsy. Izrail sang Malaikat Maut adalah malaikat terakhir yang dimatikan oleh Allah. Sejak saat itu, tidak ada lagi yang hidup kecuali Allah.


Semua manusia dari zaman Adam sampai manusia yang hidup terakhir kali saat alam semesta dihancurkan, menunggu giliran diadili di Padang Mahsyar. Tidak ada perlindungan dan naungan selain Allah di hari itu.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Sejarah Nabi Muhammad: Etimologi Sampai Mukjizat

 

Nabi terakhir dalam ajaran Islam adalah Muhammad. Mengakui kenabiannya adalah salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim. Mengetahui sejarah Nabi Muhammad tentu sangat penting untuk diketahui bagi setiap muslim. Di dalam Islam, Muhammad bukanlah orang yang membawa ajaran baru. Beliau adalah penutup dari rangkaian nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.


Muhammad diperkirakan lahir pada tanggal 20 April 570/571 di Kota Mekkah dan wafat di Madinah tanggal 8 Juni 632. Buku The 100 karya Michael H. Hart, menetapkan Muhammad sebagai tokoh paling berpengaruh sepanjang sejarah manusia. Muhammad adalah orang satu-satunya yang berhasil meraih keberhasilan dalam bidang agama dan duniawi. Beliau adalah pemimpin yang mampu mengubah bangsa yang terpecah belah menjadi bangsa maju.


Dalam bahasa Arab, Muhammad berarti 'dia yang terpuji'. Di dalam Al-Qur'an, Muhammad disebut dengan nama Ahmad, artinya 'terpuji'. Sebelum masa kenabian, beliau pun mendapatkan dua julukan dari kaum Quraisy, yaitu Al-Amin (orang yang dapat dipercaya) dan As-Saadiq (yang benar).


Para sahabat memanggilnya dengan gelar Rasul Allah setelah masa kenabian. Setelah itu, ditambahkan kalimat Shalallaahu 'Alayhi Wasallam (semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya) atau disingkat SAW.


Penulis-penulis biografi Muhammad sepakat bahwa beliau lahir pada tahun Gajah, yaitu pada 570M di Mekkah. Waktu itu, Mekkah adalah daerah paling terbelakang di dunia, jauh dari pusat perdagangan, seni, dan ilmu pengetahuan. Ketika Muhammad masih dalam kandungan, ayahnya (Abdullah) meninggal. Saat berusia 6 tahun, Muhammad diajak ibunya (Aminah binti Wahab) mengunjungi keluarga dan makam ayahnya di Yatsrib (Madinah).


Ibunya jatuh sakit saat perjalanan pulang dan beberapa hari kemudian meninggal dunia di Abwa. Aminah binti Wahab dikuburkan di Abwa yang terletak tidak jauh dari Yatsrib. Sepeninggal ibunya, Muhammad diasuh oleh kakeknya, 'Abd al-Muththalib. Setelah kakeknya meninggal, beliau diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.


Pada saat berusia 25 tahun, Muhammad menikah dengan seorang janda berusia 40 tahun bernama Khadijah. Walaupun umurnya jauh lebih tua dari Muhammad, Khadijah masih memiliki kecantikan yang menawan. Saat itu, suku Quraisy memiliki adat dan budaya yang mengutamakan perkawinan dengan gadis daripada seorang janda. Namun, hal ini tidak menjadi penghalang bagi Muhammad untuk menikahi Khadijah.


Pada suatu malam tanggal 17 Ramadhan atau 6 Agustus 611, Malaikat Jibril mendatangi Muhammad ketika sedang bertafakur di Gua Hira'. Malaikat Jibril menyampaikan wahyu Allah di telinganya dan diminta untuk membacanya. Muhammad menjawab, "Saya tidak bisa membaca". Jibril tiga kali meminta Muhammad membaca, tetapi jawabannya masih sama. Akhirnya, Jibril berkata:


"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dengan nama Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia dengan perantaraan (menulis, membaca). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya". (Al-Alaq 96: 1-5)


Ini adalah wahyu pertama yang diterima Muhammad. Wahyu ini diterima saat Muhammad berusia 40 tahun. Secara berangsur-angsur wahyu turun kepadanya, yaitu dalam waktu 23 tahun. Wahyu-wahyu ini dikumpulkan dalam kitab bernama Al-Mushaf atau Al-Qur'an (bacaan).


Sebagian besar ayat-ayatnya memiliki arti yang jelas. Ada juga sebagian ayatnya yang diterjemahkan oleh Muhammad melalui percakapan, tindakan, dan persetujuannya (As-sunnah). Al-Qur'an dan As-sunnah adalah panduan dan cara hidup bagi orang yang menyerahkan diri kepada Allah, yaitu penganut agama Islam.


Di dalam syariat Islam, Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar Muhammad. Pada masa itu, bangsa Arab memiliki kebudayaan sastra yang cukup tinggi dan Muhammad adalah orang yang buta huruf. Umat muslim meyakini bahwa Al-Qur'an mustahil dikarang oleh Muhammad.


Muhammad pun diyakini oleh umat Islam pernah membelah bulan saat menyebarkan Islam di Mekkah dan melakukan Isra dan Mi'raj dalam waktu singkat, yaitu kurang dari satu hari. Kemampuan lain dari Muhammad adalah kecerdasannya dalam ilmu ketauhidan.


View the original article here

Makalah Agama Islam, Ukhuwah Islamiyah

 

Makalah agama Islam banyak membahas berbagai kajian seputar permasalahan tentang Islam yang dikaitkan dengan pelaksanaan kehidupan bermasyarakat. Hal ini merupakan sebuah keuntungan bagi masyarakat yang hendak mencari informasi tentang sebuah permasalahan yang mereka hadapi, terutama jika dikaitkan dengan kehidupan beragama. Islam.


Dalam sebuah makalah agama Islam, permasalahan yang muncul di tengah masyarakat akan dibahas secara menyeluruh. Kajian yang dilakukan pun menggunakan sudut pandang agama yang berbasis pada Al Qur’an dan hadits Nabi. Dengan demikian, kita akan bisa mendapatkan penjelasan yang lengkap tentang sebuah masalah, yang disertai landasan hukum atas penyelesaian masalah tersebut.


Salah satu tema yang diangkat dalam makalah agama Islam adalah tentang ukhuwah Islamiyah. Pengertian dari Ukhuwah Islamiyah sendiri adalah persaudaraan di dalam Islam, yang meliputi hubungan antar sesama umat Islam. Dalam hal ini, setiap umat Islam adalah bersaudara sebagai keluarga besar Islam. Oleh karenanya, setiap umat Islam harus bisa saling menjaga umat Islam lainnya.


Setiap umat Islam diwajibkan untuk saling membantu satu sama lain dalam hal kebaikan. Mereka harus saling mengingatkan apabila ada sesama muslim yang hendak berbuat di luar koridor agama. Kedua hal ini merupakan sebuah kondisi yang sangat obyektif untuk dilakukan. Dimana dalam hal kebaikan maka umat Islam harus saling membantu, namun dalam hal keburukan wajib untuk mengingatkan.


Nilai Penting Ukhuwah Islamiyah


Ukhuwah Islamiyah adalah salah satu perintah dalam agama Islam. Sebab, dengan membina ukhuwah Islamiyah, maka akan didapat beberapa keutamaan yang terkait dengan masalah syiar agama Islam dan kesejahteraan umat itu sendiri.


Beberapa nilai penting ukhuwah islamiyah ini diantaranya adalah :

Meningkatkan persatuan umat Islam sehingga tidak mudah dipecah belah oleh kekuatan yang ingin menghancurkan Islam.Dengan Ukhuwah Islamiyah, menjadi salah satu media untuk menciptakan kebaikan pada sesama umat Islam serta menghindarkan dari hal-hal yang negatif.Menghindarkan terjadinya penyimpangan akidah, khususnya dari ajaran sesat yang ingin menciptakan kekacauan pada umat Islam.Meningkatkan kesejahteraan umat. Salah satunya dengan cara pengoptimalan potensi zakat untuk menciptakan sistem ekonomi yang maju dan sesuai kaidah Islam. Sebagai media dakwah untuk menyampaikan hal-hal yang benar tentang agama Islam. Sehingga pada nantinya tidak ada kesalahan dan perbedaan sudut pandang dalam agama Islam. Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Haji - Ibadah Ritual Nan Penuh Arti

Umat muslim mengenal ritual ibadah haji sebagai salah satu dari rukun Islam, yaitu rukun Islam kelima. Ibadah Haji dilakukan oleh mereka yang mampu melaksanakannya. Sehingga ibadah ini selain membutuhkan kemampuan finansial yang cukup, juga kebugaran fisik dan ilmu seputar haji.

Berhaji artinya Anda beribadah haji sekaligus mengunjungi rumah Allah, Ka’bah di Mekah. Kemudian ada beberapa rukun yang harus dilakukan agar ibadah haji menjadi sah dan insya Allah mabrur. Haji mabrur adalah impian semua muslim seluruh dunia. Tapi untuk meraihnya, Anda harus menjalankan seluruh rukun haji serta niat Ikhlas. Berikut ini segala hal yang berkaitan dengan ibadah haji.

Keutamaan dari berhaji atau naik haji adalah agar manusia dapat lebih mensyukuri apapun yang telah ia dapatkan. Berubah menjadi manusia yang lebih baik adalah pencapaian paling tinggi dari perjalanan haji ini.

Perjalanan haji selalu menyisakan cerita tersendiri bagi para jama’ah haji. Entah itu cerita baik, ataupun cerita yang buruk. Semua cerita yang terjadi di tanah suci konon merupakan refleksi dari kehidupan calon haji tersebut selama ini. Di tanah suci, semua perbuatan manusia dibalaskan secara langsung. Diingatkan kembali akan kesalahan-kesalahannya agar cepat bertobat.

Sebagai rukun Islam ke lima, menjalankan ibadah haji hukumnya wajib, tentu saja bagi yang sudah mampu secara keuangan, mental, maupun fisik. Allah Maha Baik, Dia tidak mewajibkan seseorang menunaikan ibadah haji jika umatnya masih belum mampu. Allah akan menunggu sampai kapanpun hingga umat-Nya siap mengunjungi rumah suci-Nya tersebut.

Ibadah haji selalu dilaksanakan setiap tahunnya. Keajaiban banyak ditunjukkan oleh Allah. Umat muslim yang berhaji datang dari berbagai negara yang ada di dunia ini. Setiap tahunnya, Mekkah dan Madinah sebagai kota utama tujuan haji selalu penuh oleh umat muslim yang akan menunaikan rukun Islam ke lima ini.

Itulah sebabnya persiapan mental dibutuhkan ketika Anda berniat untuk menunaikan ibadah haji. Ramainya tempat ibadah serta banyaknya orang yang berebut untuk lebih dekat dengan Allah memaksa tubuh kita untuk lebih kuat. Jika tidak, bukan tidak mungkin keselamatan nyawa menjadi taruhannya.

Dalam Al-Quran, dikisahkan tentang nabi Ibrahim as yang menaruh anaknya nabi Ismail as beserta sang ibu Hajar di tengah gurun pasir Arab yang gersang tanpa satu pun sumber air. Nabi Ismail as yang masih bayi menangis karena haus. Hajar panik, dan berlari sepanjang Shafa dan Marwa untuk menemukan air bagi bayinya selama 7 kali berturut-turut. Kelak hal yang dilakukannya itu menjadi salah satu rukun haji.

Kewajiban seorang muslim untuk menunaikan ibadah haji memang sudah tercantum dalam rukun Islam. Kewajiban tersebut tentu saja bagi umat muslim yang mampu secara fisik maupun keuangan. Mengingat biaya yang dikeluarkan untuk ibadah haji cukup besar, menabung pun menjadi salah satu usaha.

Kebutuhan untuk naik haji, menjadi ladang bisnis bagi beberapa orang. Sekarang ini banyak sekali biro perjalanan yang memang khusus mengadakan perjalanan bagi mereka yang ingin naik haji. Biaya yang dikeluarkan untuk naik haji juga bervariasi. Oleh biro perjalanan haji, biaya naik haji dibedakan berdasarkan fasilitas yang didapat calon haji selama menunaikan ibadah haji. Ada biaya haji reguler ada pula yang haji plus. Sesuaikan dengan kemampuan finansial Anda.

Banyak pula perusahaan tour dan travel yang menyediakan paket haji dan umrah dengan biaya bervariasi. Sesuai sarana penginapan dan sebagainya yang akan didapatkan jika berangkat. Para pemuka agama, kiai dan ustadz, menjadi pembimbing haji untuk memandu jamaah.

Biasanya sebelum pemberangkatan ke tanah suci, diadakan manasik haji. Semacam gladi resik agar jamaah lebih siap beribadah di sana. Namun, ada pula manasik haji yang dilaksanakan lembaga pendidikan untuk memperkenalkan ibadah ini kepada siswa-siswinya. Dari mulai tingkat taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi.

Mewah atau sederhananya perjalanan haji Anda bukan sebagai tolok ukur kemabruran haji seseorang. Selama tekad manusia serta keinginan calon haji itu kuat untuk melaksanakan semua ritual haji, dan menghayati makna-makna berhaji, orang tersebut bukan tidak mungkin akan menjadi haji yang mabrur.

Ibadah haji berbeda dengan umroh karena waktunya yang terbatas. Al-Quran surat Al Baqarah ayat 197 menyebutkan mengenai hal ini. Musim haji dilaksanakan pada bulan Syawal, bulan Dzulqaidah, dan bulan Dzulhijah. Yaitu tanggal 1 Syawal sampai dengan tanggal 10 bulan Dzulhijah. Sehingga waktunya dibatasi selama 69 hari saja.

Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah saw mengatakan bahwa ‘Al Hajju Hiyal Arafah’. Maksudnya tidak ada haji bila tidak ada wukuf di padang Arafah. Rukun haji inilah yang paling penting dan tidak sah berhaji bila tidak melaksanakannya. Maka tak heran bila ada jemaah haji yang sakit pun disediakan fasilitas seperti ambulance agar mampu melaksanakan wukuf. Wukuf di Arafah dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijah.

Rukun haji lainnya yaitu Tawaf. Tawaf adalah aktivitas mengelilingi Ka'bah sambil mengucapkan beberapa doa dan seruan seperti Labbaik, Allahumma Labbaik (Ya Allah aku datang memenuhi panggilan-Mu).

Ada pula Sai, Tahallul, Mabit dan Melempar Jumroh. Sai dilakukan dengan berlari bolak-balik sebanyak 7 kali antara bukit Shafa dan bukit Marwah. Tahallul artinya mencukur atau memotong rambut kira-kira sebanyak 3 helai rambut. Sedangkan mabit yaitu menginap semalam di Muzdalifah.

Kemudian ada juga melempar jumroh pada tanggal 10, 11 dan 12 Dzulhijah. Melempar jumroh pada 3 tiang ini diandaikan sebagai bentuk perlawanan manusia agar tidak mudah tergoda bujuk rayu syaitan. Lemparan jumroh ini diibaratkan melempar syaitan-syaitan itu.

Semua rukun tersebut memiliki makna yang mendalam. Di antaranya kembali mengenang perjuangan dan suri tauladan keluarga nabi Ibrahim as, selain mendekatkan diri kepada Allah Swt.

Berikut ini beberapa tips bagi Anda yang merencanakan beribadah Haji.

Persiapkan diri Anda sebaik mungkin. Jaga kesehatan fisik dan mental agar tidak terkena penyakit sebelum dan selama melakukan ibadah ini.Bila Anda memiliki dana yang cukup untuk segera berangkat, maka lakukanlah. Jangan menunda-nunda, segeralah mendaftar. Bila tidak ada dana tunai, sisihkan dari pendapatan Anda. Jika Anda memutuskan untuk menabung, pilihlah bank atau lembaga keuangan yang terpercaya dan memang telah biasa menyediakan fasilitas tabungan haji ini.Pilihlah biro perjalanan yang terdaftar dan berpengalaman memberangkatkan jemaah haji dari daerah Anda. Jangan sampai tertipu sudah membayar mahal tapi tidak jadi berangkat, atau masalah lainnya yang bisa menganggu ibadah.Pelajari ilmu ibadah haji, kalau perlu bertanyalah pada mereka yang sudah pernah beribadah juga kepada ustadz atau guru agama.Sisihkan waktu untuk melakukan manasik haji, agar Anda lebih siap beribadah kelak.Ikutilah semua instruksi dari pihak berwenang di Indonesia dan Arab Saudi. Juga nasihat dan saran dari biro wisata serta para pembimbing.Berusahalah rendah hati, berhati ikhlas, dan khusyu dalam menjalankan ibadah haji. Jangan mudah berkata kasar, memendam perasaan dan pikiran tidak baik ketika melaksanakan ibadah haji.

View the original article here

Menentukan Jadwal Puasa

 

Jadwal puasa merupakan salah satu waktu yang banyak dicari oleh umat Islam menjelang masuk bulan Ramadhan. Hal ini karena pada bulan Ramadhan, umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.


Umat Islam mencari informasi jadwal puasa ini untuk menentukan awal dimulainya bulan Ramadhan, dan juga sekaligus untuk menentukan waktu berakhirnya bulan tersebut. Hal ini sekaligus juga sebagai informasi untuk menentukan waktu perayaan Hari Raya Idul Fitri yang akan dirayakan setelah ibadah puasa di bulan Ramadhan selesai.


Proses pencarian informasi ini dilakukan mengingat dalam menentukan Jadwal puasa, dilakukan proses yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Hanya orang-orang yang memiliiki kemampuan di bidang perhitungan astronomi saja yang dianggap bisa menjadi acuan atau referensi umat untuk mengetahui kapan dimulainya ibadah bulan puasa.


Perhitungan Islam


Di dalam agama Islam, perhitungan kalender tidak menggunakan peredaran matahari sebagai acuan seperti yang digunakan dalam penanggalan masehi. Perhitungan kalender Islam menggunakan perputaran bulan sebagai cara penentuan penanggalan. Oleh karenanya, untuk menentukan kapankah bulan Ramadhan dimulai dan berakhir, harus berpatokan pada proses peredaran bulan.


Selama ini di dalam menentukan jadwal puasa, ada dua cara yang dilakukan oleh para ahli agama Islam. Dua cara tersebut adalah menggunakan sistem hisab atau perhitungan, dan juga dengan cara rukyat atau melihat secara langsung.


Cara hisab ditentukan melalui perhitungan angka yang berpatokan pada perkiraan titik orbit bulan pada waktu tertentu. Sehingga, masa edar bulan sudah bisa diprediksikan jauh hari sebelum bulan Ramadhan tiba. Demikian pula dalam proses penentuan masuknya bulan Syawal sebagai penanda berakhirnya bulan Ramadhan.


Selain menggunakan sistem hisab, ada sistem lain yang juga digunakan dalam menentukan perhitungan bulan Ramadhan. Cara tersebut adalah rukyattul billal atau melihat bulan secara langsung. Biasanya, para ahli akan berkumpul di suatu kawasan yang pandangannya bisa bebas tanpa terhalang apapun juga. Di sana mereka akan melihat tanda-tanda munculnya bulan sebagai penentu dimulainya bulan Ramadhan dan juga berakhirnya bulan tersebut, untuk segera masuk ke bulan Syawal .


Lokasi yang kerap digunakan sebagai tempat melihat bulan biasanya adalah di daerah pantai, di gedung yang tinggi atau perbukitan yang tidak terdapat penghalang pandangan. Ini merupakan cara yang pernah dilakukan semasa Nabi Muhammad masih hidup dan juga dilakukan oleh beberapa sahabat beliau.


Namun, seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan juga kondisi lingkungan, kemudian cara tersebut juga sering digunakan untuk menentukan jadwal puasa. Sebab, dengan kemajuan zaman, orang semakin sulit untuk menemukan lokasi yang bebas pandang, sebagaimana di zaman Nabi.


Kedua sistem perhitungan tersebut, pada akhirnya digunakan untuk saling menguatkan keputusan penentuan jadwal puasa. Meski pada praktiknya, kerap dijumpai perbedaan mengenai hasil perhitungan kedua sistem tersebut. Khususnya, dalam hal menentukan berakhirnya bulan Ramadhan atau menentukan hari raya Idul Fitri.


Dan hal ini berdampak pada perbedaan perayaan Idul Fitri dari umat Islam yang menggunakan sistem falak dan juga hisab. Namun perbedaan tersebut tidak menjadi sebuah permasalahan, mengingat dalam agama Islam sudah diberikan dasar yang jelas atas perbedaan yang terjadi tersebut. Masing-masing umat yang memiliki kepercayaan atas sebuah sistem, dipersilakan untuk menentukan waktu hari raya sesuai dengan kepercayaan mereka.


Yang paling utama adalah, bahwa perbedaan yang terjadi memiliki dasar perhitungan yang kuat dan sudah diajarkan dalam agama. Dalam agama Islam, perhitungan waktu puasa dan hari raya Idul Fitri hanya merujuk pada sistem peredaran bulan saja. Jika ada aliran yang menggunakan dasar dari fenomena antariksa lain, seperti pasang surut air laut atau perhitungan penanggalan Jawa, maka hal tersebut tidak bisa dibenarkan sebagai dasar perhitungan waktu puasa bulan Ramadhan dan juga hari raya Idul Fitri.


Sebab, dalam Islam tidak mengenal sistem perhitungan jadwal puasa dengan menggunakan kedua sistem perhitungan tersebut. Sehingga, apabila ada kelompok yang menentukan jadwal puasa dengan landasan di luar perhitungan sistem edar bulan, maka bisa dikatakan ibadah yang mereka lakukan tidak memiliki landasan agama yang benar.


Mengenal Ilmu Falak


Salah satu cara penentuan jadwal puasa adalah menggunakan ilmu Falak. Ilmu ini merupakan cabang ilmu Astronomi yang mempelajari tentang sistem lintasan benda-benda yang berada di langit. Terutama di antaranya adalah bumi, bulan serta matahari yang berada pada lintas edar atau orbitnya masing-masing. Tujuan dari mempelajari sistem ini adalah guna mengetahui posisi dari setiap benda langit tersebut dari satu benda langit ke benda langit lainnya. Dengan demikian, manusia bisa menentukan waktu yang terjadi pada saat bersamaan di muka bumi.


Kata Falak sendiri berasal dari bahasa Arab, yang diartikan secara harfiah sebagai orbit. Dalam ilmu modern, ilmu Falak dikenal sebagai ilmu Astronomi. Pada saat ini, Falak lebih dikenal dengan nama hisab. Sebagian besar manusia, lebih mengkaitkan ilmu Falak sebagai ilmu yang digunakan untuk menentukan jadwal puasa dan hari raya Idul Fitri. Namun, pada dasarnya ilmu Falak memliki cakupan lebih luas daripada sekadar sebegai media untuk menentukan kedua hal tersebut.


Ilmu Falak terbagi menjadi dua macam. Yang pertama adalah Falak Ilmiy yang dikenal juga sebagai Practical Astronomy. Sedangkan cabang ilmu Falak kedua adalah Falak Amaliy yang lebih banyak dikenal dengan ilmu Hisab.


Ilmu Falak banyak digunakan untuk membantu kehidupan manusia, diantaranya digunakan untuk menentukan arah kiblat atau arah sholat umat Islam, menentukan waktu shalat, penghitung awal bulan serta untuk mengetahui terjadinya gerhana.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Mesjid Sebagai Tempat Ibadah dan Sentra Kegiatan Islam

 

Mesjid merupakan tempat ibadah shalat berjamaah lima waktu bagi ummat Islam. Di wilayah atau Negara  yang mayoritas muslim, sangatlah mudah ditemukan mesjid. Di samping fasilitas untuk mempermudah masyarakat untuk melaksanakan shalat berjamaah juga kadang mesjid dijadikan tempat berkumpulnya ummat muslim dalam bermusyawarah baik masalah agama maupun masalah sosial kemasyarakatan lainnya.


Pada dasarnya membangun dan mendirikan mesjid sangatlah mudah ,tetapi sesungguhnya  tidak ada faedahnya bahkan sia-sia  jika mesjid itu dibangun / didirikan tetapi tidak ada orang yang mengisinya atau memakmurkan mesjid tersebut. Selain itu, jika bangunan mesjid itu tidak ada yang memakmurkannya, maka bangunan tersebut akan cepat rusak karena tidak ada yang merawatnya. Juga mesjid akan menjadi kosong dan sepi manakala tidak ada orang yang memakmurkannya, karena sepi dari berbagai kegiatan peribadahan seperti shalat berjamaah, pengajian, dan lain-lain.     


Memakmurkan mesjid bukannya berarti agar mesjid itu menjadi makmur dalam segi materialnya saja,melainkan mesjid itu tampak bersih, bagus, indah dan nyaman sehingga mesjid tersebut sangat hidup dari berbagai aktivitas sosial, keagamaam khususnya. Mesjid juga harus dikemas sedemikian rupa untuk segala kegiatan-kegiatan spiritual.  Sehingga dengan demikian menunjukkan bahwa mesjid benar-benar berfungsi sebagai tempat ibadah dan pusat kebudayaan Islam.


Untuk memakmurkan mesjid yang mereka dirikan merupakan tanggung jawab ummat Islam pada umumnya, Allah SWT berfirman :


“ sesungguhnya yang memakmurkan Mesjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir,  mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta tidak takut kecuali kepada Allah SWT, merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk. “ (QS.At-taubah:18).


Oleh sebab itu dalam rangka memakmurkan mesjid ummat Islam hendaknya melaksanakan berbagai  usaha antara lain :

Kegiatan pembangunan
Bangunan mesjid hendaklah dipelihara dengan sebaik-baiknya misalkan kalau ada material mesjid yang rusak hendaklah cepat-cepat diperbaiki atau diganti dengan yang baru. Kalau bisa yang lebih baik, dan apabila mesjid dalam keadaan kotor cepat-cepatlah dibersihkan dan dipelihara keindahannya sehingga mesjid tersebut tampak lebih bagus, indah, nyaman dan bersih. Hal ini menunjukkan bahwa mesjid tersebut makmur dalam segi material.

Apabila dalam lingkungan masyarakat terdapat mesjid yang selalu terpelihara kenyamanan dan keindahannya maka secara tidak langsung menunjukan masyarakat tersebut masyarakat yang peduli  dan masyarakat yang memahami dan mengamalkan ilmunya.  Begitu sebaliknya apabila mesjid itu tidak terpelihara tampak kotor, rusak, jorok dan bau, itu menunjukan bahwa tingkat kepedulian masyarakat terhadap mesjid itu kurang. Tentunya mesjid tersebut tidak ada yang memakmurkanya dan masyarakat yang ada di sekitarnya rendah tingkat kepedulian dan pemahamannya. Tentunya hal tersebut yang patut kita hindari karena ummat islam umat yang cinta kebersihan dan keindahan.

Kegiatan Ibadah
Kegiatan ini meliputi shalat berjamaah lima waktu, shalat jumat dan shalat tarawih di bulan ramadhan. Shalat berjamaah ini sangatlah penting artinya dalam menjalin silaturahmi mewujudkan ukhuwah islamiyah di antara sesama ummat Islam yang menjadi jamaah mesjid itu karena dengan shalat berjamaah dapat saling bertemu satu dengan yang lainnya. Apalagi shalat dalam sehari ada lima waktu berarti banyak sekali kesempatan untuk saling menyapa, saling berkomunikasi bahkan saling mengingatkan dalam hal kebaikan.

Disamping itu juga banyak kegiatan-kegiatan lainnya berdzikir, berdoa, beri’tiqaf, mengaji Al-quran, berinfaq, bersedekah dan berzakat,  yang kesemua aktifitas tersebut dilakukan di mesjid. Infaq dan sedekah sangatlah penting artinya, terutama untuk keperluan membiayai pemeliharaan mesjid dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilakukan di dalam mesjid tersebut seperti perawatan fasilitas kebutuhan mesjid misalkan pengadaan mushaf Al-Quran, karpet / sajadah, bayar listrik dan lain-lain. Karena setiap perbuatan ibadah ini lebih utama dilakukan di dalam mesjid ketimbang dilakukan di rumah disamping untuk meningkatkan amal ibadah juga dalam usaha memakmurkan mesjid tersebut.

Kegiatan keagamaan
Kegiatan ini merupakan kegiatan pengajian rutin yang biasanya dilaksanakan oleh dewan keluarga mesjid (DKM). Kegiatan kajian ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas keimanan juga dalam rangka memahami betul-betul ajaran agama Islam. Biasanya kegiatan-kegiatan keagamaan yang diprogramkan oleh dewan keluarga mesjid adalah peringatan hari-hari besar Islam (bersejarah), kursus-kursus keagamaan seperti kursus bahasa arab, dakwah, manasik haji, kursus mubaligh, pelatihan mengurus jenazah, dan bimbingan keagamaan lainnya seperti kajian pra nikah, kajian fiqih dan juga pengsyahadatan orang yang mau masuk Islam, upacara pernikahaan dan lain-lain. Kegiatan tersebut dilakukan di mesjid disamping mensyiarkan agama Islam juga bertujuan untuk memakmurkan mesjid tersebut.Kegiatan pendidikan
Pada umumnya mesjid-mesjid jami sekarang selalu diadakan kegiatan-kegiatan pendidikan seperti adanya madrasah diniyah, madrasah iftidaiyah, bahkan sampai ke tingkat pendidikan yang formal seperti madrasah tsanawiyah dan madrasah aliyah. Ini merupakan wujud dari ikut sertanya mesjid-mesjid dalam mencerdaskan ummat dan bangsa. Kegiatan pendidikan ini meliputi formal dan informal. Pendidikan formal ini misalnya mendirikan sekolah atau madrasah di mesjid.

Dengan adanya sekolah dan madrasah ini di samping dapat mendidik anak juga mengajarkan nilai-nilai agama islam kepada anak-anak sejak dini. Pendidikan formal dan informal juga seperti melaksanakan agenda pesantren kilat yang biasanya dilaksanakan di masa-masa anak-anak sekolah pada libur nasional, libur bulan puasa dan libur kenaikan kelas. Bentuk kegiatan ini biasanya dipelopori oleh para remaja mesjid mereka biasanya memiliki agenda-agenda khusus untuk remaja seperti diskusi keagamaan, pergaulan remaja islam dan lain-lain.

Kegiatan-kegiatan lainnya
Kegiatan-kegiatan lain dalam usaha memakmurkan mesjid perlu dilaksanakan seperti kegiatan-kegiatan sosial lainnya seperti bakti sosial, menyantuni fakir miskin dan yatim piatu, kegiatan olahraga, beladiri, kesenian Islami, keterampilan, perpustakaan, penerbitan buku, penerbitan bulletin dan lain-lain. Namun satu hal yang perlu diingat, kegiatan transaksi jual beli dilarang dilakukan di dalam mesjid.

Sesungguhnya berdasarkan pesan Al-Quran Surat At-taubah ayat 18; Dewan keluarga Mesjid (DKM) dan anggota remaja mesjid mempunyai tanggung jawab yang sama dengan kaum muslimin pada umumnya dalam tugas memakmurkan mesjid. Hal ini disebabkan mereka yang bergabung dalam DKM atau para remaja mesjid merupakan sebagai bagian dari orang-orang mukmin yang disebutkan dalam ayat tersebut.


Kalau kita lihat ke belakang pada masa Rasulullah dan para sahabat, mesjid pada waktu itu mengesankan amat makmur karena mesjid dijadikan sebagai sentral aktifitas dalam pengembangan ajaran Islam. Pada masa itu mesjid bukan hanya dijadikan tempat untuk menunaikan shalat saja melainkan seluruh kegiatan yang ada kaitannya dengan pengembangan dan penyemarakan syiar Islam banyak dibahas dan diselesaikan di dalam mesjid.


Potret ke depan, mesjid di zaman Rasulullah dan para sahabat ini hendaknya bisa dijadikan cermin bagi kaum muslimin untuk mesjid dijadikan sebagai sentral aktivitas dakwah bagi pengembangan syiar Islam, dan kegiatan sosial lainnya. 


Dengan demikian mesjid merupakan tempat segala aktifitas, baik keagamaan maupun tempat kegiatan sosial lainnya. Maka alangkah baiknya jika mesjid dibuat senyaman mungkin. Sebab, dengan lingkungan yang nyaman, rapih dan bersih tentunya sangat mendukung bagi keberlangsungan kegiatan tersebut.

Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

Hadist: Sumber Hukum Umat Islam Setelah Al-Qur�an

 Al-Qur’an adalah pedoman hidup. Segala perintah dan larangan yang telah ditetapkan Allah terangkum jelas dan lengkap dalam Al-Qur’an. Itulah sebabnya, Al-Qur’an berperan sebagai pedoman hidup umat muslim selain sebagai kitab suci umat muslim. Percaya terhadap kitab-kitab Allah termasuk Al-Qur’an  termasuk dalam rukun iman.

Memercayai Al-Qur’an adalah kewajiban umat muslim. Al-Qur’an berisi hukum-hukum ajaran Agama Islam yang wajib hukumnya dipatuhi oleh umat muslim. Selain Al-Qur’an, umat muslim juga memiliki sumber hukum lain yang juga wajib dipatuhi. Sumber hukum dalam agama Islam yang berkedudukan setelah Al-Qur’an adalah hadist.


Secara etimologi, hadist adalah perkataan atau percakapan. Berkaitan dengan ajaran agama Islam, hadist berarti perkataan atau percakapan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad saw. Pengertian hadist secara etimologi ini sejalan dengan pengertian hadist menurut para ulama.


Para ulama lebih detail berpendapat tentang hadist. Menurut mereka hadist bukan hanya perkataan atau perbuatan Nabi Muhammad. Hadist menurut mereka adalah juga mencakup tentang taqrir atau ketetapan, sifat-sifat yang dimiliki Nabi Muhammad saw baik jasmani maupun akhlak, serta cerita selama beliau diangkat menjadi Nabi Muhammad saw.


Pendapat tentang hadist dari para ulama yang seperti itu hampir menyejajarkan hadist dengan sunnah. Perluasan makna yang terjadi pada makna hadist sesungguhnya membuat posisi hadist disamakan dengan sunnah. Semua perkataan dan perbuatan Nabi Muhammad dijadikan landasan hukum. 


Berdasarkan posisinya dalam kelas kata, hadist bukan lagi termasuk dalam kata infinitif atau kata kerja yang tidak terpengaruh terhadap perubahan waktu, jenis kelamin, dan waktu. Hadist berubah kelas kata menjadi kata benda.


Sebagai sebuah sumber hukum, hadist juga memiliki struktur dalam proses pembentukannya. Dua komponen penting dalam pembentukannya. Pembentukkan hadist meliputi Sanad dan Matan.


Sanad adalah rantai penutur atau periwayat dari hadist tersebut. Sanad ibarat mata rantai penyambung perkataan atau perbuatan Nabi Muhammad saw. Rangkaian sanad dimulai dari para pencatat perkataan atau perbuatan Nabi dalam bukunya, hingga Rasulullah. Sanad merupakan gambaran keaslian riwayat Nabi Muhammad saw.


Contoh rangkaian sanad adalah dari Al-Bukhari ke Musaddad kemudian ke Yahya, dari Yahya ke Syu’bah, dari Syu’bah ke Qatadah, dari Qatadah ke Anas, dari Anas barulah sampai ke Nabi Muhammad saw.


Sebuah hadist bisa memiliki beberapa sanad dengan penutur dan lapisan sanad yang bervariasi. Lapisan sanad disebut juga thaqabah. Jumlah sanad serta jumlah penutur dalam setiap thaqabahsanad adalah penentu tinggi atau rendahnya derajat hadist. Hal yang perlu dipahami dalam Hadist yang berkenaan dengan sanad adalah keutuhan sanad, jumlah sanad, dan periwayat hadist.


Redaksi bukan hanya dibutuhkan oleh buku-buku cetakan biasa. Hadist nyatanya juga membutuhkan redaksi. Istilah redaksi dalam hadist dikenal juga dengan matan. Hal yang harus diperhatikan dalam memahami hadist berkenaan dengan permasalahan redaksional adalah ujung dari sanad atau periwayat harus dipastikan berujung pada Nabi Muhammad saw, matan hadist harus berhubungan dengan hadist lain yang rangkaian sanadnya lebih kuat, pastikan tidak ada yang bertolak belakang dengan Al-Qur’an.


Berdasarkan jumlah sanad, hadist dibedakan dalam lima jenis, yaitu:

Hadist MusnadHadist MursalHadist Munqati’Hadist Mu’dal, dan Hadist Mu’allaq

Berdasarkan jumlah penutur, hadist dibedakan dalam dua jenis, yaitu”

Hadist mutawatir. Hadist ini memiliki jumlah penutur yang cukup banyak. Hadist ini memiliki lebih dari 20 hingga 40 lapisan sanad.Hadist ahad. Hadist ini dituturkan oleh banyak penutur tetapi tidak melebihi jumlah penutur dari hadist mutawatir. Hadist ahad dibedakan menjadi tiga, yaitu hadist Gharib, hadist aziz, dan hadist Mashur.

Selain hadist berdasarkan dua klasifikasi tersebut, sumber hukum umat muslim ini juga dibedakan menjadi sembilan jenis hadist, yaitu:

Hadist MatrukHadist MungkarHadist Mu’allalHadist MudlthoribHadist MaqlubHadist GholiaHadist MudrajHadist SyadzHadist Mudallas Beri rating untuk artikel di atas Buruk sekali Kurang Biasa Bagus Bagus sekali



View the original article here

 
© 2009 Anne Ahira Artikel | Powered by Blogger | Built on the Blogger Template Valid X/HTML (Just Home Page) | Design: Choen | PageNav: Abu Farhan